Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Momen Netting Maut Ginting Bikin Christo Popov Terkapar, Cuma Bisa Senyum sambil Geleng-geleng

Sukses Anthony Sinisuka Ginting ke final All England 2024 diwarnai pamer skill maut bikin Christo Popov terjatuh dan cuma bisa geleng-geleng kepala.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Momen Netting Maut Ginting Bikin Christo Popov Terkapar, Cuma Bisa Senyum sambil Geleng-geleng
Instagram @badminton.ina Verified
Pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting ketika melawan Weng Hong Yang (China) di 16 besar French Open 2024, Selasa (5/3/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Skill netting Anthony Ginting yang membuat Christo Popov terkapar di atas lapangan Utilita Arena, Birmingham, mewarnai hasil semifinal All England 2024. Christo Popov cuma bisa tersenyum takjub.

Anthony Sinisuka Ginting lolos ke final All England 2024 usai mengandaskan perlawanan utusan Prancis, Christo Popov dalam durasi 1 jam 15 menit, Sabtu (16/3/2024).

Ginting membutuhkan rubber game untuk memastikan diri lolos ke final All England 2024 lewat skor 19-21, 21-5, 21-11.

Di sisi lain, Ginting juga menjadi pebulutangkis tunggal pertama Indonesia dalam kurun 22 tahun terakhir yang melangkah ke partai final All England. 

Ginting tinggal menunggu pemenang duel Lakshya Sen melawan Jonatan Christie di partai final. All Indonesian Final All England 2024 bakal tersaji jika Jojo mampu bekuk wakil India.

Sorotan sukses Ginting ke final All England 2024 tertuju kepada peragaan skill dan mentalitas yang diperlihatkan pebulutangkis berusia 27 tahun ini.

Sempat tertinggal lebih dulu di set pertama, Anthony Sinisuka Ginting berhasil mengukir kemenangan comeback dari Christo Popov.

Berita Rekomendasi

Bahkan, dalam tiga set yang berlangsung, Ginting sudah menunjukkan dominasi permainan. Lebih dari dua kali, peragaan smes drop shot maupun netting yang dilakukan pebulutangkis asal Cimahi ini membuat Christo kalang-kabut sampai terjatuh.

Satu di antara momen yang paling menarik perhatian terjadi di awal babak ketiga, di mana keduanya membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa juara.

Dalam sebuah momen, Popov yang melakukan backhand sambil memutar badannya, harus bereaksi cepat. Sayangnya, respons yang dilakukan atlet berusia 23 tahun ini kalah cepat dengan skill netting yang dilakukan Ginting.

Anthony Sinisuka Ginting melepaskan pukulan pelan yang begulir di bibir net. Luck-nya, shuttlecock jatuh ke bidang permainan Christo Popov.

Baca juga: Anthony Ginting ke Final All England 2024, Nestapa 22 Tahun Tunggal Putra Indonesia Berakhir

Oleh pebulutangkis ranking 24 dunia itu, shuttlecock coba digapainya dengan harapan bisa melakukan netting balasan. 

Sayang, usaha Christo Popov gagal. Dia bahkan harus terjatuh tengkurap di atas lapangan pertandingan.

Dia kemudian menunjukkan ekspresi kagum dengan melihat Ginting yang berjalan ke arahnya.

Christo Popov dalam kondisi masih tengkurap, tersenyum sambil geleng-geleng tak percaya dirinya menjadi korban skill netting sang lawan.

Selain, itu, keunggulan Ginting yang kini menduduki ranking 5 BWF, terlihat atas skor yang terjadi. Keberhasilan Ginting ke Final All England 2024 juga diwarnai skor afrika, alias gap poin yang terlampau jauh.

Tepatnya di gim kedua, kompatriot Jonatan Christie ini berhasil menyudahi perlawanan Christo Popov di angka 21-5.

Harapannya badminton lovers Indonesia, All England 2024 di nomor tunggal putra bisa menyuguhkan partai All Indonesian Final.

Skenario tersebut jelas terbuka lebar. Setelah Ginting, kini Jonatan Christie ditunggu sang rekan di laga puncak.

Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie bisa menciptakan All Indonesian Final di All England 2024 dengan syarat mampu melewati hadangan wakil India, Lakshya Sen.

Hanya saja, Lakshya Sen menunjukkan hasil positif sepanjang pagelaran turnamen BWF super 1000 ini. Dia sukses mengalahkan favorit juara seperti Lee Zii Jia (Malaysia) dan Anders Antonsen (Denmark).

Sebagai informasi, terakhir kali All England menyajikan All Indonesian Final pada edisi 1994 alias 30 tahun silam. Tepatnya saat Hariyanto Arbi mengalahkan Ardy Wiranata di laga puncak.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas