Megawati Sumbang 25 Poin, Pelatih Red Sparks Mendadak Berani Ejek Pink Spiders
Megawati Hangestri Pertiwi membukukan 25 poin saat Red Sparks mengalahkan Pink Spiders, Ko Hee-jin berani ledek pelatih lawan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan Red Sparks atas Pink Spiders pada match kedua play-off Liga Voli Putri Korea 2023/2024 menghadirkan cerita menarik. Megawati Hangestri Pertiwi sumbang 25 poin, Ko Hee-jin ejek pelatih Pink Spiders.
Berlangsung di Daejeon Chungmu Gymnasium, Red Sparks yang diperkuat pevoli Nasional, Megawati, sukses menghajar Pink Spiders 3-1, (25-19, 25-23, 20-25, 25-15), Minggu (24/3/2024) malam WIB.
Kemenangan ini sekaligus membuat kedudukan Red Sparks dan Pink Spiders sama kuat 1-1. Dua hari sebelumnya saat laga berlangsung di kandang Pink Spiders, Megawati dkk takluk dengan skor serupa.
Dan kini, tim besutan Ko Hee-jin berhasil menyamakan level. Artinya, perebutan tiket grand final Liga Voli Putri Korea berlangsung ke match ketiga.
Penentuan siapa yang berhak menantang Hyundai Hillstate di final akan tersaji, Selasa (26/3/2024). Red Sparks wajib menang dengan skor berapapun untuk melangkah ke partai final.
Pada pertandingan kali ini, Giovanna Milana menjadi penyumbang poin terbanyak.
Outside hitter asal Amerika Serikat tersebut mengumpulkan 30 poin, diikuti Megawati Hangestri (25) dan Kim Yeon-koung (22).
Pada pertandingan ini, Megawati benar-benar menjawab atas kritik yang sempat dialamatkan kepadanya.
Tepatnya setelah kalah dari Pink Spiders di match pertama play-off Liga Voli Putri Korea, Mega menjadi sasaran kritik netizen.
Hal ini bahkan sampai membuat pevoli asal Jember, Jawa Timur itu membuat klarifikasi. Dan kini, dia sukses menjawab atas nyinyiran itu.
Pevoli berjuluk Megatron ini bersama Milana menjadi protagonis saat Red Sparks mengalahkan Pink Spiders.
Baca juga: Hasil Liga Voli Putri Korea - Megawati dan Gia Tampil Gacor, Red Sparks Hajar Pink Spiders 3-1
Menariknya, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, tidak menempatkan Mega dan Gia, panggilan Milana, sebagai sorotan utama. Melainkan Kim Se-in.
Hitter berusia 21 tahun itu tampil mengejutkan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Lee So-young.
Tampil sebagai starter, Se-in mampu menjadi pembeda dengan torehan 9 angka. Meski tidak bisa menyamai level permainan Lee So-young, namun kehadirannya di lini pertahanan mampu memberikan perasaan nyaman.
Performa apik Kim Se-in membuat Ko Hee-jin berani meledek pelatih Pink Spiders, Marcello Abbondanza.
"Pelatih Abbondanza akan mengira Park Hye-min akan bermain, dia kecele," terang Ko Hee-jin dikutip dari laman Naver.
Kim Se-in memang bukan pilihan utama di line-up Red Sparks. Dia memulai laga sebagai starter saat putaran enam Liga Voli Putri Korea.
Tepatnya saat semua pemain inti Red Sparks dicadangkan, dan Ko Hee-jin menurunkan skuad lapis ketika menghadapi AI Peppers.
Dan kini, Se-in menjadi pembeda untuk Red Sparks menyamakan level di babak play-off, dan memaksakan pertandingan berlanjut ke match ketiga.
"Kim Se-in akan mengambil tindakan terlebih dahulu. Itu cukup untuk menerobos. Pertahanan bagus dan servis bagus. “Saya ingin melihat bagaimana pihak lain merespons perubahan kami,” pungkas Hee-jin memuji.
Teriakan Emosi Megawati
Megawati Hangestri Pertiwi meluapkan emosinya setelah membantu Red Sparks mengalahkan Pink Spiders pada match kedua semifinal play-off Liga Voli Putri Korea. Megawati berteriak setelah pertandingan usai.
Megawati benar-benar melepaskan tekanan yang berada di pundaknya dengan membawa Red Sparks menyamakan kedudukan 1-1 kontra Pink Spiders dalam perebutan tiket final Liga Voli Putri Korea 2023/2024.
Berlangsung di kandang sendiri, Megawati dan kolega mengalahkan Pink Spiders lewat kedudukan 3-1, (25-19, 25-23, 20-25, 25-15), Minggu (24/3/2024) malam WIB.
Hasil ini sekaligus membuka asa bagi Red Sparks untuk melenggang ke partai final, setelah pada pertemuan pertama di markas Pink Spiders, skuad asuhan Ko Hee-jin takluk 3-1, Jumat (22/3/2024).
Tak heran kemenangan atas tim voli putri tersukses di Korea Selatan, disambut begitu emosi oleh seluruh pemain Red Sparks.
Satu di antaranya Megawati Hangestri Pertiwi.
Dari video yang beredar di media sosial memperlihatkan bagaimana Megawati berteriak lepas setelah laga rampung.
Ketika para pemain Red Sparks seperti Yeum Hye-seon, Han Song-yi hingga Lee Seon-woo saling berpelukan, Megawati memilih untuk melepaskan pressure terhadap dirinya dengan cara berteriak.
Tak sampai di situ, luapan emosi Megawati juga diperlihatkan dengan cara sujud syukur atas kemenangan timnya, sekaligus memaksa Pink Spiders melakoni pertandingan ketiga yang berlangsung, Selasa pekan depan.
Setelah melakukan sujud syukur, Mega pun meghampiri rekan-rekannya bersama Giovanna Milana untuk ikut melakukan perayaan.
Megawati dan Milana menjadi point maker pada kemenangan Red Sparks atas tim Kim Yeon-koung. Milana membukukan 30 poin, diikuti Megawati yang mengemas 25 angka.
Baca juga: Megawati Sumbang 25 Poin, Pelatih Red Sparks Mendadak Berani Ejek Pink Spiders
Diakui oleh pelatih Pink Spiders, Marcello Abbondanza, skenario untuk mematikan spike Lee Ju-ah gagal dijalankan. Bahkan pergantian dengan memainkan Kim Su-ji di posisi middle blocker juga terbilang tak membuahkan hasil.
"Selamat bagi manajer JungKwanJang (Ko Hee-jin), ini pertandingan yang sulit, mereka pantas menang di depan pendukungnya," aku pelatih asal Italia, dikutip dari Naver.
Disinggung soal kejutan Red Sparks memainkan Kim Se-in, pelatih Pink Spiders itu mengakui tak bisa menemukan solusi untuk mengatasi, baik secara defend dan penyerangan.
"Saya tidak bisa beradaptasi menemukan skema yang tepat untuk bisa beradaptasi dengan masuknya Se-in."
Lantas menyoal Megawati Hangestri yang kembali on fire, Abbondanza tak terkejut. Satu-satunya andalannya, Lee Ju-ah untuk head to head mematikan smes Megatron, tak bisa berbuat banyak pada laga kali ini.
"Bahkan Ju-Ah tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan smes Mega," terang sang juru taktik.
Untuk pertandingan ketiga, Pink Spiders faktanya lebih diuntungkan karena mereka bermain di depan pendukungnya sendiri.
Ini menjadi tantangan bagi Red Sparks bersama Mega, di mana mentalitas mereka benar-benar diuji untuk menghadapi tekanan. Pertandingan tersebut menjadi laga hidup mati kedua tim untuk menjaga asa merengkuh gelar juara V-League 2023/2024.
(Tribunnews.com/Giri)