Akan tetapi Arsela Nuari yang mengemban posisi sebagai opposite juga tak kalah konsisten untuk menyumbangkan poin. Tak heran jika Arsela disebut layak untuk mengamankan satu tempat di skuad Timnas Voli Putri Indonesia.

Bahkan jika disandingkan dengan Megawati Hangestri, kualitas Arsela juga tak kalah jauh.

Pun secara pengalaman, pevoli kelahiran 27 Januari 1997 ini sudah kenyang tampil di event Internasional. Di antaranya membela Merah Putih di SEA Games 2017, 2019 dan 2022.

3. Zahwa Aliah Jasmine

Zahwa Aliah Jasmine mungkin menjadi nama baru di pervolian Tanah Air, khususnya Proliga. Musim 2024 merupakan debutnya di kompetisi tertinggi bola voli Indonesia bersama Popsivo Polwan.

Menariknya, Zahwa merupakan pevoli yang mempunyai backgroud dari keluarga atlet olahraga.

Yap, ayah dari pemain kelahiran 30 September 2005 ini adalah mantan penjaga gawang Persib Bandung, Cecep Supriatna.

Meski berbeda cabang olahraga, namun Cecep dan sang putri memiliki tugas yang sama, yakni menggalang lini pertahanan/ Jika Cecep bermain di posisi kiper, maka sang putri ialah libero.

Dia menjadi pilihan utama di lini pertahanan Jakarta Popsivo Polwan asuhan Lardi.

4. Mediol Yoku

Salah satu outside hitter yang namanya tersingkir dari skuad Timnas Voli Putri Indonesia pada AVC Challenge Cup 2024 ialah Mediol Stiovanny Yoku.

Sangat disayangkan dengan kualitasnya sebagai hitter lengkap, Medi, tidak masuk skuad asuhan Alim Suseno.

Padahal kapten tim Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia ini tipikal hitter yang bermain cerdas, tidak semata memukul bola sekeras-kerasnya untuk menghasilkan poin.

Pun dalam bertahan, Mediol juga solid setiap menahan spike lawan.

(Tribunnews.com/Giri)