Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Viral Insiden Referee Challenge di Proliga 2024: Yolla Protes ke Wasit, Megawati Kesal

Viral wasit ambil jatah challenge pada pertandingan Electric PLN hadapai Jakarta BIN di Proliga 2024, Yolla protes, Megawati tunjukkan ekspresi kesal.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Viral Insiden Referee Challenge di Proliga 2024: Yolla Protes ke Wasit, Megawati Kesal
Kolase Tribunnews
Momen Referee Challenge di pertandingan Proliga 2024 antara Electric PLN menghadapi Jakarta BIN di Palembang, 9 Mei 2024. Yolla Yuliana (kiri) lakukan protes dan Megawati Hangestri (kanan) mempertanyakan sikap wasit pertandingan. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden Referee Challenge mewarnai Proliga 2024 sekaligus menjadi sejarah sepanjang kompetisi volivoli Tanah Air bergulir sejak 22 tahun silam.

Referee Challenge adalah kondisi di mana wasit meminta Challenge untuk melihat sebuah tayangan ulang melalui video untuk mengambil keputusan dalam situasi ragu-ragu.

Tepatnya pada pertandingan Jakarta Electric PLN menghadapi Jakarta BIN di GOR PSCC, Palembang, Kamis (9/5/2024), Matsuri yang bertindak sebagai wasit utama meminta Challenge.

Perlu diketahui dalam regulasi resmi FIVB, setiap wasit memiliki hak dan wewenang untuk mengambil challenge untuk menentukan keputusan jika kondisinya fifty-fifty.

Namun sejak Proliga mengenalkan teknologi VAR musim lalu, belum ada wasit yang menggunakan hak tersebut. Baru pada pertandingan Proliga 2024 antara Electric PLN menghadapi Jakarta BIN, sejarah itu tercipta.

Momen para pemain Jakarta BIN melakukan block saat melawan Bandung BJB Tandamata pada Proliga 2024 yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (27/4/2024). Megawati Hangestri cs kalah 3-1.
Momen para pemain Jakarta BIN melakukan block saat melawan Bandung BJB Tandamata pada Proliga 2024 yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (27/4/2024). Megawati Hangestri cs kalah 3-1. (Instagram @bin_volleyballclub)

Momen itu terjadi di set keempat saat Electric PLN tertinggal 2-1 atas Megawati Hangestri dkk. Sedangkan papan skor menunjukkan angka 15-19 untuk keunggulan Jakarta BIN.

Situasinya Tisya Amallya dan kolega menerima received dari serve yang dilepaskan setter Jakarta BIN, Arneta Putri Amellya.

BERITA TERKAIT

Penerimaan yang tidak sempurna dari Nurlaili Kusumah, dikonversikan oleh Tisya sebagai umpan yang tertuju kepada Keterina Zhidkova.

Spike dari opposite Jakarta Electric PLN ini berhasil didefend oleh Nandita Ayu, namun bola pengembalian justru kembali ke area permainan Nurlaili Kusumah dkk.

Reset attack diperoleh Elctric PLN di mana Tisya merangkai serangan quick untuk diberikan kepada Yolla Yuliana.

Tip ball yang dilakukan Yolla berhasil didig oleh Wilda Nurfadhilah.

Namun di pinggir lapangan pertandingan, pelatih Elctric PLN, Chamnan Dokmai sudah melakukan protes jika ada kesalahan yang dilakukan pemain Jakarta BIN.

Jakarta BIN mendapatkan poin memperoleh Megawati Hangestri. Akan tetapi oleh para pemain dan pelatih Jakarta Elctric PLN, keputusan wasit asal Jawa Timur itu diprotes.

Yolla Yuliana dan Wilda Nurfadhilah pun berdiskusi dengan Matsuri, di mana keputusan Referee Challenge diambil.

Baca juga: Jadwal Proliga 2024 Seri Bandung: Asa STIN BIN Balaskan Dendam, Megawati Main Dua Kali

Yolla bahkan beberapa kali harus mendatangi wasit untuk menjelaskan protes yang dilakukan timnya.

Dan benar, keputusan Matsuri mengambil Referee Challenge menunjukkan ada kesalahan dalam permainan Jakarta BIN ketika mengantisipasi bola quick dari Yolla Yuliana.

Keputusan wasit Matsuri mengambil Chellenge sempat membuat Megawati kesal, dia mempertanyakan sikap sang pengadil pertandingan.

Dari tayangan ulang video challenge memperlihatkan, dig dilakukan Wilda memang menghasilkan bola belum menyentuh lantai. Namun follow-up dari Nandita Ayu berbuah kesalahan.

Istri dari Aji Maulana itu melakukan kesalahan dengan memberikan umpan passing atas ketika kaki menginjak garis tiga meter.

Sebagai informasi, seorang libero seperti yang diemban oleh Nandita Ayu, memiliki beberapa aturan dalam pertandingan.

Satu di antaranya ialah tidak boleh memberikan umpan passing atas ketika posisinya berada di depan garis tiga meter. Passing seorang libero harus menggunakan passing bawah ketika menciptakan set serangan. 

Pun ketika berada di posisi depan, seorang libero tidak boleh melakukan jump ketika melakukan passing.

Dan dalam hal ini, keputusan Matsuri benar, Referee Challenge yang dia ambil berbuah kevalidan dalam pengambilan keputusan. 

Poin diberikan kepada tim Yolla Yuliana.

Drama tak berhenti sampai di situ, pelatih Jakarta BIN, Danai Sriwatcharamethakul tidak bisa menerima keputusan tersebut karena seharusnya Elctric PLN yang mengambil Challenge.

Dalam hal ini Jakarta Electic PLN diuntungkan karena tidak harus memakai jumlah Challenge mereka.

Pasalnya jika Challenge gagal, maka jatah  yang diperoleh tim yang mengambil Challenge tersebut hangus. Maing-masing tim di setiap set boleh mengambil Challenge sebanyak 2 kali. Jika berhasil maka kuota Challenge tetap utuh.

Faktanya pertandingan yang endingnya dimenangkan oleh Jakarta BIN dengan skor akhir 3-1 berlangsung panas. 

Duel ini mempertemukan Chamnan Dokmai dengan Danai Sriwatcharamethakul, yang merupakan pelatih dan asisten pelatih saat menukangi timnas voli putri Thailand di kejuaraan dunia VNL 2023.

Kronologi Kartu Merah Pertama di Proliga

Wasit Agung Purwantoro yang memimpin laga Jakarta LavAni vs Palembang Bank Sumsel Babel (BSB) buka suara soal insiden kartu merah yang ia keluarkan.

Kartu merah di laga Jakarta LavAni vs Palembang Bank Sumsel Babel (BSB) itu menjadi yang pertama terjadi di Proliga 2024.

Sang pengadil pertandingan kala itu adalah Agung Purwantoro yang merupakan wasit voli international asal Magetan, Jawa Timur.

Agung sempat mengeluarkan kartu merah untuk pemain Palembang Sumsel Babel ketika laga melawan LavAni di GOR Tridharma Gresik pada Sabtu (18/5/2024) lalu.

Insiden itu terjadi setelah ribut protes dari pemain Bank Sumsel Babel asal Maroko, Mohamed Al Hachdadi di set keempat.

Kejadian bermula saat Al Hachdadi protes dugaan pelanggaran center line fault yang dilakukan pemain LavAni, Fahri Septian.

Agung menjelaskan, ia sebagai wasit menerima protes dari pemain, namun hal itu harus dilakukan oleh kapten tim.

Saat itu, ia menolak protes Al Hachdadi  dan meminta Sigit Ardian, sebagai kapten Sumsel Babel yang maju melakukan protes.

Kala itu Sigit sudah menerima, namun dari Al Hachdadi masih belum menerima dan masih emosi, sehingga diberikan peringatkan kartu kuning.

"Kita sebagai wasit melayani protes dari pemain, tapi itu saya tolak karena dia bukan kapten," kata Agung dalam wawancara bersama host Proliga 2024, Rama Sugianto yang diunggah di Instagram @Mojisports_.

"Saya suruh kaptennya Sumsel Babel Sigit, dan itu Sigit sudah menerima, eh ke belakang tapi dari Al Chadadi sendiri masih belum terima. Agak emosi dia saya peringatkan dengan kartu kuning," lanjutnya.

Namun demikian, setelah beberapa saat, usai kartu kuning keluar dari tangannya, Agung kemudian mengeluarkan kartu merah.

Ia menjelaskan, kartu merah ini bukan untuk Al Chadadi, melainkan untuk pemain Sumsel Babel lainnya, yakni Riski.

Agung melihat sikap dari Riski berlebihan, lantaran sampai memukul tiang net.

"Kartu merah itu sebenarnya bukan karena sikap Al Chadadi, tapi karena Riski disitu."

"Dia merupakan pemain yang agak keras. Dia bereaksi sampai memukul tiang tiba-tiba itu," kata Agung.

Itu yang membuat keluarnya kartu merah, karena kartu kuning tadi juga berlaku untuk satu tim.

Baca juga: Viral Insiden Referee Challenge di Proliga 2024: Yolla Protes ke Wasit, Megawati Kesal

Adapun Agung juga menjelaskan awal mula dari protes yang dilakukan Al Hachdadi terhadap dugaan pelanggaran center line fault Fahri Septian.

Dari kacamatanya sebagai wasit yang berdiri di sisi lapangan, tentu Agung memiliki pandangan yang lebih luas dalam momen itu.

Ia melihat bola memang sudah tidak bisa lagi dikejar oleh pemain Sumsel Babel, dan itu juga tidak bisa di challenge.

"Untuk kejadian kemarin memang saya lihat bahwa bola itu sudah mati karena bola ke libero itu saja sudah mukul, itu baru Fahrinya menyeberangi center line."

"Itu kalau di challenge sudah gak bisa. Pandangan wasit sudah lihat bener kalau bola itu sudah mati apalagi larinya ke luar lapangan di luar ad board dan sudah tidak bisa diambil," terang Agung.

"Memang bola belum nyentuh lapangan tapi itu sudah tidak bisa diambil keluar dari ad board."

"Itu jadi sikonnya kenapa akhirnya Fahri lewatpun tidak jadi satu fault, itu yang diprotes kemarin," timpal Rama Sugianto.

Adapun perihal sanksi dari kartu merah yang dikeluarkan wasit, hal itu berbuah pada poin cuma-cuma untuk LavAni.

Wasit Agung Purwantoro yang memimpin laga Jakarta LavAni vs Palembang Bank Sumsel Babel (BSB) buka suara soal insiden kartu merah yang sempat dikeluarkan.
Wasit Agung Purwantoro yang memimpin laga Jakarta LavAni vs Palembang Bank Sumsel Babel (BSB) buka suara soal insiden kartu merah yang sempat dikeluarkan. (Instagram Moji Sports)

Agung pun lantas menjelaskan mengenai kartu-kartu yang ada di permainan bola voli.

Kartu kuning artinya merupakan tanda peringatan keras. Lalu sanksi kartu merah berarti tim lawan akan mendapat satu poin.

"Kartu kuning itu artinya peringatan, kalau merah itu poin buat tim lawan."

"Terus kalau misalnya serve dari tim seberang, ketika merah serve nya juga ikut pindah," ungkapnya.

Namun perlu dicatat, kedua kartu itu juga bisa diberikan dalam waktu bersamaan dengan kartu merah.

"Kalau kuning dan merah di satu tangan itu itu pemainnya nggak boleh main satu set sampai selesai,"

"Kalau kartu kuning dan merah beda tangan, pemain harus keluar dari lapangan," jelas wasit Agung.

Dulu memang sempat ada peraturan bangku penalti. Namun untuk saat ini peraturan tersebut sudah tidak berlaku.

Peraturan terbaru dari PBVSI, pemain yang dapat kartu kuning ataupun kartu merah di satu tangan atau pemain yang dapat kartu kuning dan juga kartu merah di dua tangan, bukan lagi di bangku penalti tapi ke ruang ganti atau di tribun.

(Tribunnews.com/Giri, Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas