Skema PBSI Agar Jonatan Christie Cs Capai Puncak performa di Olimpiade Paris 2024
Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) terus mengawal para atletnya jelang tampil di Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Muhammad Barir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) terus mengawal para atletnya jelang tampil di Olimpiade Paris 2024.
Kelapa Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Ricky Subagja, mengatakan jika setiap atlet akan mendapatkan pertimbangan khusus dalam melakoni pertandingan jelang olimpiade.
Dalam masa persiapan ini, setidaknya masih ada tiga turnamen yang masih bisa diikuti oleh atlet Indonesia.
Turnamen tersebut antara lain adalah Singapore Open 28 Mei - 2 Juni, Indonesia Open 4-9 Juni dan Australia Open 11-16 Juni.
Ricky mengatakan, seluruh atlet yang akan tampil di Olimpiade Paris dipastikan akan terjun di Singapore Open dan Indonesia Open.
Sementara itu, di turnamen BWF Super 500 Australia Open, PBSI masih mempertimbangkan siapa saja yang akan diterjunkan.
Namun, Ricky sudah memastikan jika ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, sudah mundur dari Australia Open 2024.
"Ya sekali lagi yang pertama tetap untuk yang Australia ini masih ada, kecuali tadi saya sampaikan di Ganda putra yang memang sudah menarik untuk Australia Ganda putra hingga sampai Indonesia Open," kata Ricky.
"Jadi masih ada nama-nama yang Olimpik itu di Australia Open. Itu pun masih ada nanti sampai nunggu deadline. Karena kami monitoring di keseharian mereka," sambungnya.
Selain menjaga performa, Singapore Open dan Indonesia Open dipilih untuk diikuti oleh Jonatan Christie Cs karena berguna untuk penentuan seeded di Olimpiade Paris 2024.
Dua ajang tersebut memang sangat mempengaruhi perolehan poin, mengingat level turnamen yang cukup bergengsi. Singapore Open merupakan Turnamen BWF Super 750 dan Indonesia Open bertaraf Super 1000.
Ricky mengatakan total sembilan atlet Indonesia yang akan tampil di pesta olahraga dunia itu akan terus dipantau kondisinya.
"Dengan sisa waktu yang ada ini, bagaimana menjaga peak performanya masing-masing pemain dari yang sembilan atlet ini. Fokusnya untuk menjaga performa itu," kata Ricky.