Manajer Enea Bastianini Sentil Ducati Gegara Pilih Marc Marquez, Pernat Sebut Tidak Konsisten
Ducati kena sentil manajer Enea Bastianini setelah memutuskan untuk menggunakan jasa Marc Marquez di MotoGP 2025.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Manajer Enea Bastianini, Carlo Pernat sekaligus pengamat MotoGP memberikan sentilan kepada Ducati setelah tim Italia tersebut memilih Marc Marquez.
Carlo Pernat secara terang-terangan menilai Ducati tidak konsisten karena lebih memilih Marc Marquez ketimbang dua kandidat lainnya yaitu Jorge Martin dan Enea Bastianini.
Sentilan atau kritikan dari Carlo Pernat ini bukan tanpa alasan karena Ducati dikenal dengan misinya yang lebih senang dengan pembalap muda untuk mengisi garasinya.
Sebagaimana dilansir Motosan, sejak menyingkirkan Andrea Dovisiozo pada tahun 2020, Ducati menyebut dirinya ingin menggunakan jasa pembalap muda di musim mendatang.
Secara tidak langsung kala itu Ducati bertekad untuk melakukan penyegaran di garasinya dengan diperkuat oleh rider yang lebih muda.
Kini setelah didepaknya Dovizioso karena dirasa sudah tak lagi muda, justru pada tahun 2025 nanti Ducati lebih memilih Marquez.
Seperti diketahui, Marquez bukanlah rider muda lantaran kini dia sudah memasuki usia kepala tiga. Di mana pada musim 2025 nanti dia berusia 32 tahun.
Dengan usia tersebut, jelas The Baby Alien bukan lagi dalam jajaran rider muda di kelas premir MotoGP untuk saat ini.
Dibandingkan dengan Jorge Martin dan Enea Bastianini yang tahun depan baru menginjak 27 tahun, jelas lebih muda ketimbang kakak Alex Marquez.
Hanya saja Ducati sudah menjatuhkan pilihannya kepada sang juara dunia delapan kali untuk menduduki kursi pabrikan bersama Pecco Bagnaia.
Karena itulah Pernat merasa misi Ducati saat ini goyah dan tidak konsisten setelah memilih Marquez.
"Setiap orang berhak melakukan apa yang mereka inginkan di sebuah rumah, tentunya mengingat hal itu Ada strategi yang mungkin belum kita ketahui. Namun, kebijakan pemuda yang diambil (Ducati) setelah Dovizioso didepak dan sejauh ini memberikan hasil yang tidak terbantahkan," papar Pernat.
"Akibatnya, strategi berubah, generasi muda didepak dan itulah sebabnya mereka memperkuat pabrikan lain. Mereka meninggalkan dua pembalap berusia 26 dan 27 tahun, Bastianini dan Jorge Martin, untuk mempekerjakan pembalap berusia 31 tahun lainnya, bernama Marc Marquez," katanya menambahkan.
Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: Joan Mir Bertahan di Honda, Alex Rins Rayu Yamaha
Kendati demikian, Pernat menuturkan bahwa kemungkinan besar Ducati memiliki strategi lain yang dinilai akan berbuah manis.