Drama Transfer Marc Marquez ke Ducati Berbuntut Panjang, Giliran Pramac Suarakan Kekecewaan
Pramac Prima Racing menyebut keputusan Ducati memilih Marc Marquez ketimbang Jorge Martin jadi penyebab mereka membelot ke Yamaha di MotoGP 2025.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Transfer kepindahan Marc Marquez ke Ducati Lenovo Team berbuntut panjang. Kali ini giliran Pramac Ducati yang melontarkan kekecewaannya.
Bos Pramac, Paolo Campinoti mengakui keputusan Ducati pilih Marc Marquez ketimbang Jorge Martin, merupakan salah satu alasan mereka bergabung ke Yamaha mulai MotoGP 2025.
Pramac menandatangani kontrak besar selama tujuh tahun dengan Yamaha pada akhir pekan MotoGP Belanda 2024.
Tetapi Campinoti, sejak itu mengungkapkan, mengapa mereka memilih untuk meninggalkan motor terbaiknya di grid yaitu Ducati.
Campinoti telah melihat banyak pembalap muda timnya mendapatkan kursi pabrikan Ducati di masa lalu, tetapi diabaikannya Jorge Martin adalah keputusan yang tidak bisa dia terima.
Martin sudah dua kali dihina oleh tim pabrikan Ducati.
Pertama, pada 2022 ketika Enea Bastianini menyalipnya dalam balapan untuk bergabung dengan Bagnaia, sebelum Marquez melakukan hal serupa di Sirkuit Mugello beberapa pekan lalu.
Campinoti mengakui kekalahan Martin membuat dia dan tim merasa dikecewakan oleh manajemen Ducati.
"Kami sangat percaya pada proyek Yamaha. Kami sangat yakin dengan kapasitas dan kemampuan Yamaha untuk bisa comeback," kata Campinoti berbicara kepada MotoGP.com dilansir Crash.
"Waktu kami di Ducati telah berakhir dan kami memiliki beberapa pilihan yang tidak kami sepakati dan menjadi tim junior Ducati adalah impian kami."
"Mendatangkan pembalap muda ke tim merah adalah misi kami. Kami telah mencapai hal tersebut berkali-kali."
"Namun, tahun ini kami hanya mencapai sedikit, tidak kecewa karena itu bukan istilah yang tepat, tetapi kami merasa dikecewakan."
Baca juga: Jumlah Kekayaan Lewis Hamilton, Pembalap F1 yang akan Beli Tim Marc Marquez di MotoGP 2024
"Kami pikir Martin adalah kandidat terbaik untuk bergabung. Kami telah melihat beberapa perubahan strategi yang tidak sesuai lagi dengan kami."
"Kami kemudian memiliki peluang besar lainnya, jadi kami memutuskan untuk melakukannya (meninggalkan Ducati)."