Soal rekor pertemuan, BIN lebih unggul daripada Electric PLN dengan catatan tiga kali menang dan hanya sekali kalah.

Skuad BIN sendiri lebih memiliki aroma juara karena banyak diperkuat pemain bintang.

Bahkan ada empat pemain BIN yang sudah merasakan gelar juara lebih dari tiga kali.

Pemain yang dimaksud adalah Wilda Siti Nurfadhillah dan Dian Wijayanti yang sama-sama enam kali pernah menjadi juara, dan Nandita Ayu Salsabila dengan sudah mengoleksi lima gelar juara Proliga.

Meski begitu, Electric PLN tak bisa lagi disebut sebagai tim non-unggulan sejak mereka menunjukkan performa impresif pada babak final four.

Tim besutan Chamnan Dokmai itu kini menuju misi merebut gelar juara yang ketujuh kalinya.

Mereka bahkan menjadi tim terbaik pada babak empat besar dengan empat kali meraih kemenangan dan hanya dua kali kalah atau raihan terbaik daripada tiga tim lainnya.

PLN bahkan berhasil mengalahkan BIN pada pertemuan terakhir mereka lewat pertandingan tiga set langsung.

Mereka juga memiliki kekuatan pada pemain asing dengan diperkuat Marina Markova.

Persiapan kedua tim tampaknya sudah sama-sama baik jelang laga final digelar. Kemenangan akan jatuh terhadap tim yang paling siap di lapangan.

Yolla Yuliana berkesempatan kembali memberikan kebahagiaan untuk Electric PLN setelah mengantarkan juara pada musim 2015 dan 2016.

Secara riwayat dan profil klub, Jakarta Electric PLN lebih difavoritkan juara Proliga 2024. Sebab JEP menjadi tim voli putri tersukses sepanjang sejarah Proliga lewat koleksi 6 trofinya.

Hal ini berbanding tim yang diperkuat Megawati, Jakarta BIN, yang boleh dikatakan sebagai pendatang baru. Proliga 2024 menjadi musim kedua Jakarta BIN berada di kompetisi elite bola voli Indonesia.

Di sisi lain, Jakarta BIN juga tengah membidik gelar juara Proliga pertama mereka.

(Tribunnews.com/Giri)