Pernyataan Resmi Pihak Olimpiade Paris 2024 Soal Kontroversi Petinju Transgender Imane Khelif
Pimpinan Olimpiade Paris 2024 telah merilis pernyataan resmi di tengah kontroversi atas keikutsertaan petinju transgender dari Aljazir, Imane Khelif.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan Olimpiade Paris 2024 telah merilis pernyataan resmi di tengah kontroversi atas keikutsertaan petinju transgender dari Aljazir, Imane Khelif.
Nama Imane Khelif menjadi perbincangan hangat setelah keputusan Angela Carini (Italia) untuk mengundurkan diri dalam kurun waktu 46 detik dari pertarungannya melawan petinju Aljazir itu.
Angela Carini pun menjelaskan pengunduran dirinya yang tiba-tiba.
Menurutnya, pukulan Khelif yang terlalu keras membuatnya merintih kesakitan.
"Saya tidak bisa melanjutkan. Hidung saya sakit sekali dan saya berkata, 'Berhenti'."
"Hidung saya mulai berair sejak pukulan pertama. Itu masalah kesehatan dan keselamatan," katan Carini, dikutip dari Marca.
Menariknya, keputusan Olimpiade Paris 2024 untuk memperbolehkan Imane Khelif tampil menimbulkan kontroversi.
Pasalnya, Khelif sempat gagal dalam tes yang dilakukan badan tinju dunia, International Boxing Association atau IBA pada tahun lalu.
Hal itu dikarenakan Imane Khelif memiliki kromosom XY yang menandakan mereka adalah laki-laki.
Baca juga: Head to Head Gregoria vs Ratchanok Perempat Final Olimpiade Paris 2024, Waktunya Hapus Rapor Buruk
Selain Imane Khelif, ternyata ada petinju transgender lainnya yang tampil di Olimpiade Paris 2024.
Ialah petinju asal China Taipei yang bernama Lin Yu Ting.
Sementara untuk Lin Yu Ting akan tanding melawan petinju Uzbekistan, Situra Turdibekova pada Jumat, 2 Agustus.
Keterlibatan atlet transgender di tinju wanita membuat Olimpiade Paris 2024 menjadi heboh.
Tanggapan Resmi IOC Soal Petinju Transgender di Olimpiade Paris 2024
Menanggapi hal itu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) akhirnya mengeluarkan penyataan resminya.