Sorotan Olimpiade Paris 2024: Maling Merajalela, Strategi Prancis Jaga Keamanan Kurang Garang
Pencurian yang dialami kontingen bulu tangkis Indonesia menjadi salah satu contoh bobroknya sistem keamanan di Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Sorotan Olimpiade Paris 2024 kali ini tak tertuju kepada para atlet yang berlaga merebut medali emas.
Faktor-faktor luar arena pertandingan sekiranya menjadi hal yang tak kalah disorot akhir-akhir ini di Olimpiade.
Adalah jenis kejahatan pencurian yang marak terjadi menimpa atlet dan staf negara-negara peserta Olimpiade 2024.
Bahkan kontingen bulu tangkis Indonesia merasakan langsung pengalaman tak menyenangkan itu.
Saat sebelum digelarnya turnamen bergengsi ini, Prancis gembar-gembor soal terjaminnya keamanan di Paris.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, bahkan optimis tingkat kejahatan akan berkurang hingga 0 persen di ibu kota Prancis itu.
Hal itu didasari dari keputusan negara untuk mengerahkan ribuan pasukan keamanan ke jalan-jalan dan arena-arena olahraga.
Tingkat kejahatan, dalam hal perusakan bangunan dan vandalisme, bisa dibilang terjamin.
Namun menurut laporan European Conservative, kejahatan yang terjadi di kota-kota selain Paris justru meningkat.
Baca juga: 2 Medali Emas Menanti Indonesia dari Jadwal Olimpiade Paris 2024 Hari Ini
Pencurian, penipuan, dan penyerangan terhadap pendatang menjadi beberapa hal yang disorot.
Kasus pencurian yang cukup menghebohkan barangkali diawali saat kontingen Australia kerampokan barang-barang berharganya.
Ada pula kasus penyerangan yang menimpa perwakilan tim balap perahu layar Swiss yang dilakukan seorang pengemudi taksi online.
Kasus penipuan berupa pemalsuan tiket juga marak terjadi selama Olimpiade berlangsung.
Hal-hal semacam itu gagal ditangani dan diantisipasi oleh Prancis.