Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Mata Eko Yuli Berkaca-kaca Saat Dapat Sambutan Hangat Setibanya di Bandara Soetta

mata Eko Yuli terlihat berkaca-kaca seakan menahan kesedihannya karena gagal mempersembahkan medali di Olimpiade Paris.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mata Eko Yuli Berkaca-kaca Saat Dapat Sambutan Hangat Setibanya di Bandara Soetta
Tribunnews/Abdul Majid
Sekjen PB PABSI, Djoko Pramono saat menyambut Eko Yuli Irawan dan pelatihnya Erwin Abdullah saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (10/8/2024). 

Mata Eko Yuli Berkaca-kaca Saat Dapat Sambutan Hangat Setibanya di Bandara Soetta

 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lifter kebangaan Indonesia, Eko Yuli tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu (10/8/2024).

Setibanya di Bandara, Eko Yuli yang kali ini belum berhasil mempersembahkan medali langsung disambut hangat oleh Sekjen PB PABSI, Djoko Pramono.

Pria berusia 82 tahun tersebut langsung mendekap dan memeluk Eko Yuli.

Sembari memeluk, Djoko terlihat menepuk punggung Eko Yuli dan menguatkan hati Eko Yuli agar tetap tegar.

Sementara mata Eko Yuli terlihat berkaca-kaca seakan menahan kesedihannya karena gagal mempersembahkan medali di Olimpiade Paris.

Berita Rekomendasi

Dalam proses penyambutan yang disaksikan pula oleh puluhan masyarakat umum, Djoko menegaskan bahwa Eko Yuli tetaplah atlet kebangaan Indonesia.

Ia pun meminta kepada Eko Yuli agar tidak malu atas kegagalan ini.

“Terima kasih saya berbahagia dia bisa kembali, Eko kebetulan tidak berhasil,” kata Djoko yang disambut teriakan ‘Semangat Eko’ oleh pengunjung yang hadir di lokasi lalu diikuti riuh tepuk tangan

“Saya bilang sama dia, tidak perlu malu karena di Indonesia tidak ada atlet yang melebihi Eko. Empat kali tampil di Olimpiade dan selalu memberikan medali untuk Indonesia. Saya juga tidak malu jemput dia, jadi selamat datang Eko,” sambungnya.

Seperti diketahui, Eko Yuli sudah tampil di Olimpiade sebanyak lima kali.

Empat edisi Olimpiade sebelumnya ia selalu mendapatkan medali.

Olimpiade Beijing 2008 (Perunggu), Olimpiade London 2012 (perunggu), Olimpiade Rio de Janeiro 2016 (perak) dan Olimpiade Tokyo 2020 (perak).

Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut Djoko juga mengaku bangga lantaran cabor angkat besi kerap menyumbangkan medali ketika tampil di Olimpiade.

Di tahun ini, sejarah bagi cabor angkat besi karena satu atletnya, ya kan Rizki Juniansyah mampu mempersembahkan medali emas di kelas 73 kg.

“Angkat besi sudah ikut 7 olimpiade termasuk ini, enam olimpiade kita ikut terus dan selalu memberikan medali,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas