Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Momentum Nurul Akmal Jungkir Balikkan Prediksi Olimpiade Paris 2024: 3 Lifter Favorit Emas Dilibas

Asa Nurul Akmal ciptakan kisah from zero to hero menggasak medali emas Olimpiade Paris 2024 cabor angkat besi dengan kalahkan para favorit.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Momentum Nurul Akmal Jungkir Balikkan Prediksi Olimpiade Paris 2024: 3 Lifter Favorit Emas Dilibas
Tribunnews/Jeprima
Atlet angkat besi asal Aceh, Nurul Akmal saat bertanding pada kelas +87 kg dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (9/10/2021). Lifter nasional yang juga tampil di Olimpiade Tokyo tersebut berhasil meraih medali emas untuk Aceh sekaligus membukukan catatan rekor baru angkat besi kelas +87 kg di PON. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Minggu (11/8/2024) menjadi hari penutupan event akbar Olimpiade Paris 2024. Namun momentum ini bisa dimanfaatkan lifter wanita asal Indonesia, Nurul Akmal, untuk menjungkir balikkan prediksi.

Nurul Akmal akan berlaga di cabang olahraga angkat besi Olimpiade Paris 2024 nomor 81kg, yang dimulai pukul 16.30 WIB.

Faktanya sejumlah media asing seperti Thairath (Thailand), Yonhap (Korea Selatan), dan Yeongnam (Korea), menyebut tiga lifter sebagai favorit meraih medali.

Li Wenwen (China) berada di list teratas dalam daftar favorit medali emas cabor angkat besi nomor 81kg. 

Perempuan berusia 24 tahun itu punya deretan prestasi mentereng. Li adalah pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di kelas 87+ kg putri.

Atlet angkat besi asal Aceh, Nurul Akmal saat bertanding pada kelas +87 kg dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (9/10/2021). Lifter nasional yang juga tampil di Olimpiade Tokyo tersebut berhasil meraih medali emas untuk Aceh sekaligus membukukan catatan rekor baru angkat besi kelas +87 kg di PON. Tribunnews/Jeprima
Atlet angkat besi asal Aceh, Nurul Akmal saat bertanding pada kelas +87 kg dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (9/10/2021). Lifter nasional yang juga tampil di Olimpiade Tokyo tersebut berhasil meraih medali emas untuk Aceh sekaligus membukukan catatan rekor baru angkat besi kelas +87 kg di PON. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Harap dicatat, Tokyo 2020 juga menjadi debut bagi Li. Atlet kelahiran 5 Maret 2000 itu langsung mencetak sejumlah rekor di usia yang tergolong muda yakni 21 tahun.

Kedua adalah Park Hye-jeon, lifter berusia 21 tahun asal Korea Selatan. 

Berita Rekomendasi

Olimpiade Paris 2024 menjadi debut bagi lifter yang memandang olahraga angkat besi sebagai sebuah seni. Dalam pandangan Park Hye-jeon, seni dari angkat besi ialah saat berhasil mengangkat bebannya.

Park Hye-jeon menjadi favorit kedua.

Dalam pemberitaan Yeongnam, Park Hye-jeon ditempatkan di posisi kedua setelah Lin Wenwen dalam perebutan medali emas.

Di sisi lain, Park Hye-jeon berpeluang untuk menajamkan prestasi pendahulunya, Jang Mi-ran sebagai satu-satunya lifter wanita Korea Selatan yang meraih medali di kelas super heavyweight.

Jang Mi-ran menggasak medali perak pada Olimpiade Athena 2004. Dan itu menjadi pencapaian terbaiknya.

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Nurul Akmal di Olimpiade Paris 2024: Asa Tambah Medali Indonesia, Live Vidio

Park Hye-jeon dipercaya mampu membuat kejutan Olimpiade Paris 2024. Terlebih prestasinya juga tak kaleng-kaleng karena mampu meraih tiga medali emas berbagai kejuaraan yang diikutinya.

Terbaru adalah kejuaraan Asia 2024 bulan Februari lalu.

Di posisi ketiga ada Duangaksorn Chaidee (Thailand). Dalam pemberitaaan media Thailand, Thairath, Duangaksorn Chaidee, layak dimasukkan daftar peraih medali pada Olimpiade Paris 2024.

Faktanya, lifter asal Negeri Gajah Putih ini pernah mengalahkan Nurul Akmal dalam perebutan medali emas pada SEA Games 2021 dan 2022.

Ini menjadi kesempatan Nurul Akmal untuk membalikkan prediksi. Sebab, from zero tp hero, menjadi kisah manis yang kerap terjadi di pertandingan olahraga.

Amel, panggilan akrab Nurul Akmal, bukan tanpa prestasi sebagai modal menambah kepercayaan dirinya di Olimpiade Paris 2024.

Amel meraih medali perunggu di Kejuaraan Asia 2024 di Tashkent setelah menyelesaikan total angkatan 259kg.

Sebelum itu, Nurul Akmal juga meraih medali perunggu di kelas +87 kg putri pada Islamic Solidarity Games 2021 yang diselenggarakan di Konya, Turki.

Lifter 31 tahun itu juga meraih medali perak di kelas yang sama pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2022 yang diselenggarakan di Manama, Bahrain.

Kerja keras harus dilakukan Nurul jika ingin membawa pulang medali dari Paris 2024. Merujuk pada hasil 2020, posisi ketiga yang ditempati Sarah Robles membukukan total angkatan 283 kg.

Itu artinya, Nurul Akmal harus bisa memperbaiki total angkatannya hingga paling tidak menyentuh angka 285 kg, jika ingin meraih medali. Patut dinanti apakah perempuan berusia 31 tahun itu mampu melakukannya atau tidak.

Daftar Prestasi Nurul Akmal

- Medali Perunggu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2010 di Yogyakarta

- Medali Perak di pada Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2017 di Baku, Azerbaijan

- Peringkat 6 pada Universiade Musim Panas 2017 di Taipei, Taiwan

- Peringkat 6 pada Pesta Olahraga Asia 2018 di Jakarta - Palembang

- Medali Emas pada Pesta Olahraga Asia 2018 di Jakarta dan Palembang

- 3 Medali Emas pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2018 di Bandung

- Medali Perunggu pada Qatar Cup 2019 di Doha, Qatar

- Medali Emas pada Pekan Olahraga Nasional 2021 di Merauke, Papua

- Medali perak di Asian Championships 2022 di Manama, Bahrain (kelas +87 kg)

- Medali perunggu di Asian Championships 2024 di Tashkent, Uzbekistan (kelas +87 kg)

-Medali perak di SEA Games 2021 Vietnam (kelas +71 kg)

-Medali perak di SEA Games 2023 Kamboja (kelas +71 kg)

Wakil Indonesia Raih Medali di Olimpiade Paris 2024

Medali pertama Indonesia datang dari cabor badminton. Adalah Gregoria Mariska Tunjung sukses membawa pulang keping medali perunggu setelah menyegel posisi tiga di nomor tunggal putri.

Sukses Jorji, sapaan Gregoria, meraih medali perak tak lepas dari cedera yang dialami Carolina Marin saat melawan He Bingjiao pada laga semifinal.

Carolina Marin yang memutuskan retired dari Olimpiade Paris 2024, secara tidak langsung memberikan berkah kepada Jorji, yang otomatis berhak mengamankan medali perunggu.

Indonesia mendapatkan medali keduanya dari cabang olahraga panjat tebing. Tak tanggung-tanggung, Veddriq Leonardo, atlet climber asal Pontianak, Kalimantan Barat ini sukses menyumbangkan emas pertama bagi Merah Putih.

Veddriq Leonardo meraih medali emas Olimpiade 2024 setelah mengalahkan Wu Peng dari China pada final speed putra di Le Bourget Sport Climbing Venue.

Dalam final tersebut Veddriq mencatatkan waktu 4,75 detik. Atlet 27 tahun itu unggul dramatis 0,02 detik di depan Wu Peng yang mencetak 4,77 detik.

Kemenangan Veddriq Leonardo dari speed putra merupakan medali emas pertama kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Emas Veddriq juga jadi emas pertama kontingen Indonesia di luar dari cabor badminton sepanjang keikutsertaan di Olimpiade.

Beberapa jam kemudian, Rizki Juniansyah berhasil jadi yang terbaik di kelas 76kg angkat besi.

Rizki tampil impresif dengan mencatat total angkatan 354kg. Rizki unggul 8kg dari pesaing terdekat, Weeraphon Wichuma dari Thailand.

Lewat pencapaian luar biasa itu Veddriq dan Rizki bisa mendapatkan bonus mewah dari Pemerintah Indonesia. Pemerintah biasa memberikan bonus untuk para atlet yang berprestasi dalam multievent, termasuk Olimpiade.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas