Profil Fadil Imran, Ketua Umum PBSI yang Baru, Punya Jurus Pulihkan Kejayaan Badminton Indonesia
Profil Muhammad Fadil Imran, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2024-2028.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Profil Muhammad Fadil Imran, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2024-2028 yang kini resmi menggantikan posisi Agung Firman Sampurna.
Diketahui, Fadil Imran resmi terpilih sebagai Ketum PBSI dalam Musyawarah Nasional (Munas) di Empire Palace Surabaya, Sabtu (10/8/2024).
Sebelum menjadi Ketum PBSI, Fadil Imran menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PP PBSI.
Fadil Imran juga merangkap jabatan sebagai Ketua Tim Ad Hoc PBSI Untuk Olimpiade Paris 2024.
Jadi bisa disimpulkan, Fadil Imran bukanlah sosok baru di dunia bulutangkis Indonesia.
Lantas, seperti apa profil dari Fadil Imran?
Baca juga: Arahan Menpora ke Ketua Umum Baru PP PBSI, Fadil Imran Diminta Segera Buat Roadmap ke Olimpiade 2028
Profil Fadil Imran
Dikutip dari Tribunnewswiki, Fadil Imran lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 14 Agustus 1968.
Fakta menariknya, Fadil Imran merupakan keturunan Raja Gowa ke-IX (1510-1546) Kesultanan Gowa, Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa'risi' Kallonna Gallarang Loaya, yang juga dikenal sebagai tokoh pendiri Kota Makassar (Benteng Somba Opu) pada tahun 1511.
Ayah Fadil Imran bernama Abdul Hamid Daeng Naba, sedangkan sang ibu bernama Sitti Siada Daeng Siang.
Fadil Imran memiliki istri bernama Ina Adiati, keduanya telah dikaruniai dua orang anak yakni Wulan Purnamasari dan Farah Puteri Nahlia.
Soal kepercayaan, Fadil Imran menganut agama Islam.
Baca juga: Sabet Medali Perunggu Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung Hanya Rayakan Tiga Hari
Lalu berbicara soal pekerjaan, Fadil Imran adalah seorang jenderal bintang 3 di Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen).
Sejak 27 Maret 2023, Fadil Imran menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Pria berusia 56 tahun itu adalah teman seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo semasa menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.