Pengorbanan Jonatan Christie demi Temani Istri Melahirkan, Mundur dari Japan Open 2024 & Kena Denda
Jonatan Christie mengorbankan diri mundur dari Japan Open 2024 demi bisa menemani sang istri yang akan melahirkan anak pertama.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengorbankan diri mundur dari Japan Open 2024 demi bisa menemani sang istri yang akan melahirkan anak pertama.
Ya, Jonatan Christie dan istrinya yakni Shania Junianatha sebentar lagi akan dianugerahi buah hati pertamanya.
Kepastian terkait alasan mundurnya Jonatan Christie dari Japan Open 2024 diketahui dari Instagram Story-nya di akun pribadinya, @jonatanchristieofficial, Senin (19/8/2024).
"Karena beberapa hari yang lalu kondisi istri saya sudah mulai mengalami kontraksi kecil dan juga sudah mendekati waktu HPLnya."
"Maka dengan ini saya memutuskan untuk mundur dari Japan Open agar dapat fokus menjaga dan menantikan kelahiran anak pertama saya terlebih dahulu."
"Mohon dukungan dan doanya dari teman-teman semua untuk kelancaran kelahiran anak pertama saya," tulis pria yang akrab disapa Jojo itu.
Jadi bisa dipastikan, Jojo akan terkena denda imbas tak hadir di Japan Open 2024.
Baca juga: Jonatan Christie Sambut Kelahiran Anak Pertama, Ngaku Gugup dan Bingung Gimana Cara Gendong Bayi
Berdasarkan regulasi BWF, para pemain top dunia (Top Comitted Players) yang absen di turnamen level atas sudah pasti akan mendapatkan denda.
Regulasi tersebut sudah berlaku sejak 22 November 2022 lalu.
Untuk sektor tunggal, Top Comitted Players adalah penghuni ranking 15 besar dunia.
Sedangkan di sektor ganda, Top Comitted Players adalah penghuni ranking 10 besar dunia.
Pemain yang berstatus Top Comitted Players memiliki kewajiban mengikuti tiga turnamen level tertinggi, yakni Super 1000, 750, 500.
Dalam hal ini, Japan Open 2024 merupakan turnamen bergengsi yang memiliki level Super 750.
Baca juga: Jadwal Badminton Japan Open 2024: Perang Saudara di Hari Pertama, The Daddies vs Leo/Bagas
Agar terbebas dari denda, pemain yang mundur (misalnya tengah mengalami cedera ringan) wajib menghadiri turnamen meski pada akhirnya tak bertanding.