Profil Sosok Pak Yanto, Suporter Legendaris Indonesia yang Berani Kartu Merah Wasit Badminton
Inilah profil dan sosok Haryanto Muamar alias yang lebih dikenal Pak Yanto, suporter legendaris Indonesia yang meninggal dunia hari ini, Sabtu (24/8/2
Penulis: Dwi Setiawan
Dirinya bahkan pernah mendukung tim bulu tangkis Indonesia hingga melintasi beberapa negara terutama di kawasan Asia.
Menariknya lagi, Pak Yanto dikenal tak segan mengeluarkan uang pribadinya hanya agar bisa mendukung perjuangan atlet bulu tangkis Indonesia.
Ajang All England yang digelar jauh di Birmingham Arena, Inggris pun pernah disambangi Pak Yanto demi Indonesia.
"Ke China, ke India, ke Jepang juga, Malaysia, Singapura saya datangi semua itu demi mendukung Indonesia," terang Pak Yanto dilansir Youtube Badminton Talk TV.
Usut demi usut ternyata Pak Yatno lebih banyak tinggal di Malaysia dan Singapura, hanya sesekali pulang ke Indonesia.
Meskipun demikian, loyalitas Pak Yanto ketika mendukung Indonesia untuk meraih prestasi terbaiknya tak perlu diragukan lagi.
PBSI selaku Induk Organisasi Bulu Tangkis Indonesia pun pernah memberikan penghargaan kepada Pak Yanto atas jasanya.
Tepat pada tahun 2016 lalu, PBSI memberi penghargaan spesial ke Pak Yanto atas dedikasinya luar biasa di dunia badminton.
Ketika membicarakan sosok Pak Yanto, salah satu momen terkenal pernah ia buat yang menjadi sorotan BWF dan jagat media sosial.
Momen itu terjadi tepatnya saat duel All Indonesian Semifinal tercipta di ajang Singapore Open 2022 lalu.
Dalam laga yang mempertemukan duel Leo Rolly/Daniel Marthin vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tersebut.
Aksi tak terduga dilakukan Pak Yanto yang memberikan kartu merah kepada wasit dari bangku penonton alias tribun.
Kala itu, wasit dianggap terlalu lama mengubah skor hingga Pak Yanto meniup peluit dan mengeluarkan kartu merah.
Momen Pak Yanto memberikan kartu merah kepada wasit itupun lantas viral dan sempat jadi trending topik di media sosial.
Dan sekarang momen itu bakal menjadi salah satu kenangan terbaik yang pernah dilakukan Pak Yanto di dunia badminton.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)