Tim Beregu Indonesia Berjaya di Asia School Badminton Championship 2024
Tim beregu putri Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 3-2, dan tim putra sukses menaklukkan Malaysia 3-0
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tim Beregu Indonesia Berjaya di Asia School Badminton Championship 2024
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim beregu putra dan putri Indonesia berhasil mengukir hasil maksimal dengan menyabet gelar juara pada ajang Asian School Badminton Championship (ASBC) 2024.
Tim beregu putri Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 3-2, dan tim putra sukses menaklukkan Malaysia 3-0 di Gedung Olahraga Universitas Semarang (GOR USM), Rabu (28/8/2024).
Atas hasil itu bendera Merah Putih berkibar dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan di hadapan 6 (enam) negara peserta lainnya, yakni Brunei Darussalam, Hong Kong (China), Malaysia, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand.
Ketua Tim Delegasi Indonesia Luluk Hadiyanto mengatakan, kemenangan tim beregu putra dan putri Indonesia ini menjadi kebanggaan timnas ASBC 2024 dengan komposisi baru yang diluar ekspektasi.
"Saya merasa bersyukur atas pencapaian tim beregu putra dan putri Indonesia, namun demikian, untuk beregu putri ada yang perlu dievaluasi yaitu ketika sudah unggul 2-0 justru pemain-pemain muda Indonesia gagal memastikan keunggulan dan bahkan tim beregu putri Thailand menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat tunggal kedua dan ganda kedua,” kata Luluk Hadiyanto.
Pada drama final beregu putri, pasangan Thailand, Prapasson P / Ratanon J berhasil menumbangkan Kezia Parangin Angin / Zalfa N. Hidayat dengan angka 20-22, 21-23.
Pertandingan penentu Indonesia menurunkan Fatimah Azzahra yang menjadi tunggal putri ke-3 sekaligus penentu bagi tim beregu putri Indonesia, bermain lebih tenang dan percaya diri atas lawannya.
Pebulutangkis berusia 18 tahun itu mampu menutup set kedua dengan skor 21-18, sekaligus memastikan kemenangan tim bulutangkis pelajar Indonesia untuk nomor beregu putri setelah pada set pertama unggul 21-10.
“Saya bermain lepas dan berusaha bermain sebaik mungkin tanpa memikirkan hasilnya, meskipun sempat tertinggal 13-18 di set kedua. Ternyata strategi itu membuat lawan saya justru terbebani dan beberapa kali membuat kesalahan. Kali ini saya lebih beruntung,” ujar Fatimah Azzahra.