Berkat An Se-young, Borok Federasi Badminton Korea Terbongkar, Dugaan Praktik Korupsi Menguat
Berkat An Se-young, borok badminton Korea terbongkar dengan adanya korupsi serta merampas hak para atlet dalam beberapa tahun terakhir.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Dwi Setiawan
Bobrok BKA lainnya yang di bongkar oleh Kemenpora adalah adanya suntikan dana sejumlah 4.2 miliyar won (Rp48 M) untuk biaya aktivias mereka.
Tapi lebih dari separuh dari dana tersebut justru digunakan petinggi untuk membeli kebutuhan dengan kontrak pribadi sejak tahun 2022.
Demi menyiasati aksinya, jajaran petinggi membayar akuntan sebesar 16 juta won (Rp184 juta) untuk melakukan pembukuan agar tidak terlihat mencurigakan.
Aksi konyol petinggi BKA lainnya yakni ketika jajaran eksekutif justru dapat keuntungan sebesar 10 persen ketika sukses mendapat sponsor.
Padahal berdasarkan aturan, petinggi tidak berhak mendapat keuntungan ketika berhasil mendapat sponsor.
Terakhir, BKA dinilai mengubah aturan secara sepihak. Diketahui, An Se-young cs berhak mendapat 20 persen dari uang sponsor.
Akan tetapi justru aturan tersebut dihapus oleh petinggi tanpa dijelaskan kepada para atletnya.
Imbas kekacauan yang ada dalam BKA yang terbongkar setelah Kemenpora melakukan investigasi, penyelidikan akan berlanjut.
Dikabarkan Kemenpora akan kembali melakukan investigasi dan hasilnya diumumkan pada akhir bulan September 2024 mendatang.
Bisa dikatakan dengan hasil ini setidaknya sudah ada titik terang terkait intrik yang terjadi antara An Se-young dengan BKA sejak Agustus 2024 lalu.
Ada keuntungan yang didapat dari hasil ini yang bakal jadi momentum untuk atlet-atletnya.
Di mana Kemenpora memberikan saran terbaru kepada jajaran atletnya terlepas dari aturan kaku dari BKA sebelumnya.
Saran tersebut adalah; pemain memiliki hak untuk memilih menggunakan (atau tidak menggunakan) barang bersponsor, pemain non-pelatnas bisa berpartisipasi di kejuaraan internasional, menghilangkan sanksi terkait pilihan atlet untuk membela timnas.
(Tribunnews.com/Niken)