Bahkan Edi/Gloria kala itu harus bertarung hingga skor 30-29 di gim kedua sebelum akhirnya menang di gim ketiga atas utusan Singapura.

Perjuangan epik Edi/Gloria untungnya berakhir manis dan berhasil melanjutkan estafet seniornya.

Ialah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsit yang berhasil menjuarai Macau Open tiga kali berturut-turut sejak 2010 hingga 2012.

Berkat capaian apik Edi/Gloria kala itu, setidaknya ada empat gelar yang telah diamankan oleh kontingen Indonesia sektor ganda campuran di Macau Open.

Sayangnya capaian apik Edi/Gloria sebagai wakil ganda campuran di Macau Open belum bisa diikuti oleh delegasi Indonesia lainnya.

Dikatakan demikian lantaran catatan gelar juara yang didapat penggawa Indonesia justru masih minim.

Dari tunggal putra saja, hanya ada nama Taufik Hidayat yang kala itu berhasil menjadi juara pada edisi tahun 2008 silam.

Kemudian dari nomor lain yaitu ada Wahyu Nakaya/Ade Yusuf di ganda putra.

Selain itu, sisa dua sektor dari tunggal dan ganda putri belum ada yang pernah juara Macau Open.

Jelas ini adalah kesempatan baik bagi kontestan asal Indonesia demi bisa meraih hasil manis di Macau Open 2024.

Sebab dari ganda campuran ada Dejan/Gloria yang sedang dalam momentum apik untuk bisa jadi juara di turnamen super 300 tersebut.

Dari nomor lain, beberapa andalan seperti Jesita Miantoro/Febi Setianigrum di ganda putri bisa jadi andalan.

Lalu di tunggal putri ada dua pemain muda yang diharapkan bisa on fire. Yakni Putri Kusuma Wardani (KW) dan Komang Ayu.

Sektor lain yang pernah juara, tunggal putra ada andalan Alwi Farhan dan Yohanes Saut bakal jadi andalan untuk lanjutkan estafet Taufik Hidayat.