Update Kasus An Se-young, Federasi Badminton Korea Siap Revisi Aturan yang Telah Berlaku 30 Tahun
Federasi Badminton Korea (BKA) siap merevisi aturan yang telah berlaku 30 tahun imbas dari keluhan An Se-young.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Drama antara An Se-young vs Federasi Badminton Korea (BKA) menemui titik baru.
Terbaru, Kim Taek-gyu selaku Presiden Federasi Badminton Korea mengumumkan bahwa pihaknya siap melakukan revisi terkait aturan wajib yang mengharuskan pemain nasional hanya boleh menggunakan produk dari sponsor.
Hal itu Kim sampaikan saat hadir sebagai saksi dalam konferensi yang diadakan Komite Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Majelis Nasional Korea, Rabu (25/9/2024).
Konferensi tersebut secara khusus diadakan guna membahas kasus An Se-young yang sempat menghebohkan publik setelah ia berhasil meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
Dalam konferensi itu, Min Hyeong-bae selaku anggota Partai Demokrat Korea mengungkap foto kaki An Se-young yang melepuh.
Min melontarkan kritikan pedas.
Bagaimana bisa, seorang atlet dipaksa mematuhi peraturan padahal di sisi lain mereka tersiksa.
Baca juga: Tomoka Miyazaki Pecahkan Rekor Milik An Se-young, Masa Depan Cerah Tunggal Putri Jepang
“Saya mengalami lecet ketika saya memakai sepatu dari merek (sponsor)."
“Saya tidak memahami perilaku menyedihkan orang dewasa yang mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain melakukan itu karena peraturan," kata Kim, dikutip dari MK Korea.
Mendengar kritikan itu, Kim pun secara tegas bahwa ia akan merevisi peraturan soal kewajiban menggunakan produk dari sponsor.
Pihaknya siap mengubah peraturan yang telah berlaku selama 30 hingga 40 tahun.
"Saya siap mengubahnya," tegas Kim.
Baca juga: Berkat An Se-young, Borok Federasi Badminton Korea Terbongkar, Dugaan Praktik Korupsi Menguat
Diketahui, konflik antara An Se-young vs BKA mencuat ketika Olimpiade Paris 2024 lalu.
Hal itu bermula ketika An Se-young sukses meraih medali emas Olimpiade Paris 2024, ia justru secara tegas mengkritik BKA saat melakukan sesi wawancara.