Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Update Kasus An Se-young, Federasi Badminton Korea Siap Revisi Aturan yang Telah Berlaku 30 Tahun

Federasi Badminton Korea (BKA) siap merevisi aturan yang telah berlaku 30 tahun imbas dari keluhan An Se-young.

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Update Kasus An Se-young, Federasi Badminton Korea Siap Revisi Aturan yang Telah Berlaku 30 Tahun
BAY ISMOYO / AFP
Reaksi An Se Young Korea Selatan saat semifinal tunggal putri melawan Chen Yu Fei dari China di turnamen Bulutangkis Indonesia Terbuka di Jakarta pada 17 Juni 2023. Federasi Badminton Korea (BKA) siap merevisi aturan yang telah berlaku 30 tahun imbas dari keluhan An Se-young. 

TRIBUNNEWS.COM - Drama antara An Se-young vs Federasi Badminton Korea (BKA) menemui titik baru.

Terbaru, Kim Taek-gyu selaku Presiden Federasi Badminton Korea mengumumkan bahwa pihaknya siap melakukan revisi terkait aturan wajib yang mengharuskan pemain nasional hanya boleh menggunakan produk dari sponsor.

Hal itu Kim sampaikan saat hadir sebagai saksi dalam konferensi yang diadakan Komite Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Majelis Nasional Korea, Rabu (25/9/2024).

Konferensi tersebut secara khusus diadakan guna membahas kasus An Se-young yang sempat menghebohkan publik setelah ia berhasil meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.

Dalam konferensi itu, Min Hyeong-bae selaku anggota Partai Demokrat Korea mengungkap foto kaki An Se-young yang melepuh.

Min melontarkan kritikan pedas.

Bagaimana bisa, seorang atlet dipaksa mematuhi peraturan padahal di sisi lain mereka tersiksa.

Baca juga: Tomoka Miyazaki Pecahkan Rekor Milik An Se-young, Masa Depan Cerah Tunggal Putri Jepang

Kaki An Se-young melepuh
Kaki An Se-young melepuh. Federasi Badminton Korea (BKA) siap merevisi aturan yang telah berlaku 30 tahun imbas dari keluhan An Se-young.(MK Sports)
Berita Rekomendasi

“Saya mengalami lecet ketika saya memakai sepatu dari merek (sponsor)."

“Saya tidak memahami perilaku menyedihkan orang dewasa yang mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain melakukan itu karena peraturan," kata Kim, dikutip dari MK Korea.

Mendengar kritikan itu, Kim pun secara tegas bahwa ia akan merevisi peraturan soal kewajiban menggunakan produk dari sponsor.

Pihaknya siap mengubah peraturan yang telah berlaku selama 30 hingga 40 tahun.

"Saya siap mengubahnya," tegas Kim.

Baca juga: Berkat An Se-young, Borok Federasi Badminton Korea Terbongkar, Dugaan Praktik Korupsi Menguat

Diketahui, konflik antara An Se-young vs BKA mencuat ketika Olimpiade Paris 2024 lalu.

Hal itu bermula ketika An Se-young sukses meraih medali emas Olimpiade Paris 2024, ia justru secara tegas mengkritik BKA saat melakukan sesi wawancara.

Sebelum berlaga di Olimpiade Paris 2024, An Se-young mengaku mengalami masa sulit dengan adanya cedera yang membalutnya.

Namun, An Se-young beranggapan jika BKA tak serius dalam menangani masalah cedera yang ia alami.

Alhasil, An Se-young berjuang sendirian dan akhirnya tetap bisa meraih hasil maksimal dengan torehan medali emas Olimpiade Paris 2024.

Pernyataan An Se-young itu pun langsung menghebohkan dunia badminton, bahkan sampai menjadi topik hangat di media sosial Indonesia.

Makin menjadi, sederet kasus terungkap.

Tak hanya tindakan BKA soal pemulihan cedera, namun juga merembet ke kasus lainnya.

Termasuk An Se-young yang mendapat perlakuan yang kurang pantas saat berada di pelatnas badminton Korea Selatan.

An Se-young Disuruh Cuci Baju dan Rapikan Kamar Senior Selama 7 Tahun

Masih dikutip dari sumber yang sama, An Se-young dilaporkan pernah disuruh cuci baju dan membersihkan kamar senior selama tujuh tahun.

"An Se-young peraih medali emas tunggal putri bulutangkis Olimpiade Paris 2024 telah mengalami cedera lutut dan menderita karena kebiasaan buruk di dunia olahraga seperti membersihkan kamar beberapa senior hingga mencuci baju selama tujuh tahun di tim nasional," tulis MK Korea.

Selain itu, sorotan juga datang dari media Korea Selatan lainnya yakni MT.

Dalam beritanya, MT mengungkap fakta jika orang tua An Se-young sampai harus turun tangan tentang apa yang dialami sang anak saat di pelatnas.

Sayangnya, laporan orang tua An Se-young ke BKA tak membuahkan hasil.

"Orang tua An Se-young pernah bertemu dengan asosiasi [BKA] dan meminta agar masalah keseharian di tim diperbaiki. Namun para pelatih timnas menjawab mereka tidak bisa langsung menyelesaikan masalah ini dan akan memperbaikinya secara bertahap," tulis MT.

An Se-young diketahui masuk ke pelatnas badminton Korea Selatan pada 2017 silam.

Kala itu, An Se-young masih duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah pertama.

Berusia paling muda, hal itulah yang membuat An Se-young menjadi korban senioritas.

"An Se Young diketahui telah mengeluh kepada BKA dengan mengatakan 'Saya telah dirugikan oleh tugas-tugas ini dalam situasi di mana saya perlu istirahat setelah berlatih'," tambah MT.

Adapun hingga kini, An Se-young belum juga comeback setelah terakhir kali tampil di Olimpiade Paris 2024.

(Tribunnews.com/Isnaini)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas