Karena menurutnya wajar jika Martin menyentuh garis hijau alias green zone. Pasalnya kecepatan yang dimiliki jajaran rider Ducati cukup tinggi. Imbasnya banyak rider yang acapkali melebar saat menikung.

"Jujur saja, kami (Ducati) berada dalam kecepatan yang luar biasa,” tutur Bagnaia.

“Saat ini, ketika Anda mengendarai motor (dengan kecepatan tinggi) seperti itu, sulit untuk mendapatkan kesempatan menyalip."

"Kecepatan kami sangat kuat hingga ia menyentuh green zone empat kali. Ini karena kecepatannya luar biasa," katanya menambahkan.

Harapan dan pembelaan sekaligus tersebut tak menutup kemungkinan bahwa dirinya masih punya gap 22 poin dari Martin dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024.

Bagnaia yang mendapat start ideal dari pole position, mengaku tak dapat momentum dan konsistensi apik bersama GP24 miliknya.

Yang awalnya dalam beberapa sektor dia kompetitif, dia justru kehilangan feeling yang baik untuk menyerang.

Tak heran jika podium ketiga di sprint race MotoGP Thailand 2024 bagi Bagnaia sudah cukup dengan kondisinya yang seperti itu.

"(feeling) Itu semakin hilang setelah dua, tiga lap, memahami bahwa perasaan saya tidak ideal seperti pagi ini,” jelas anak asuh Gigi Dall'igna.

"Saya berjuang keras untuk bisa kompetitif dalam hal pengereman. Sektor tercepat saya selama akhir pekan adalah sektor satu, sektor tiga. Dan hari ini saya kalah di sana."

"Jadi kami harus menganalisa sore ini di pit. Untungnya kami hanya kehilangan dua poin dan besok kami harus mencoba menutup celah."

"Karena memang benar Jorge (Martin) bisa finis kedua di setiap balapan dan tetap menjadi juara."

"Tapi saya cukup yakin dia tidak akan finis kedua di setiap balapan; dia bisa menang, finis kelima, jatuh. Jadi, itu sangat tergantung."

"Tapi kami harus lebih fokus pada hasil kami dan tampil sempurna karena hari ini saya berpikir untuk lebih kompetitif, dan kemudian dalam balapan saya kesulitan," tukasnya.