Profil Pecco Bagnaia, Murid Valentino Rossi yang Berjuang demi Hattrick Juara Dunia MotoGP
Profil Francesco 'Pecco' Bagnaia, jagoan Ducati yang berjuang demi bisa hattrick juara dunia di kelas premier MotoGP.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
Tahun 2013 digadang-gadang sebagai tonggak melesatnya karier Bagnaia.
Mengingat pada tahun tersebut momennya bersamaan dengan berdirinya Akademi Balap VR46 milik sang legenda, Valentino Rossi.
Akademi yang bertembat di kota kelahiran Rossi di Tavullia, ranch motor yang dimiliki The Doctor menjadi rumah bagi akademi anyar ini.
Sembari di mentori oleh Rossi, Bagnaia berhasil mencatatkan hasil manis di kejuaraan dunia.
Terutama ketika berada di Moto2 tahun 2018 dia berhasil menyabet gelar juara dunia pertamanya.
Kemudian ketika naik ke kelas premier, Bagnaia langsung bergabung dengan Ducati di tim satelite, Pramac.
Bagnaia kala itu menjadi rekan satu tim Jack Miller di Pramac Ducati.
Sayang, musim perdananya di kelas utama tidak berjalan dengan baik.
Sebagai rookie, Bagnaia tak sekali pun membukukan kemenangan.
Hasil negatif yang ditorehkan Bagnaia bersama Pramac Racing ternyata tak mengurungkan niat Ducati mempromosikannya ke tim utama.
Hengkangnya Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci di pengujung MotoGP 2020 membuat kursi Ducati Lenovo kosong melompong.
Situasi ini membuat Miller dan Bagnaia naik ke tim pabrikan.
Bersama tim pabrikan, Bagnaia nyaris menjadi juara dunia pada tahun 2021.
Tahun berikutnya, Bagnaia sukses menembuskan dosa dan resmi menjadi juara dunia MotoGP 2022.