Profil Pecco Bagnaia, Murid Valentino Rossi yang Berjuang demi Hattrick Juara Dunia MotoGP
Profil Francesco 'Pecco' Bagnaia, jagoan Ducati yang berjuang demi bisa hattrick juara dunia di kelas premier MotoGP.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Profil Francesco 'Pecco' Bagnaia, jagoan Ducati yang berjuang demi bisa hattrick juara dunia.
Pembalap Italia yang akrab disapa Pecco Bagnaia kini tengah bersaing dengan Jorge Martin untuk memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2024.
Pecco yang merupakan pembalap jebolan akademi VR46 milik Valentino Rossi telah mencatatkan torehan apik sepanjang kariernya.
Mulai dari menyelamatkan Ducati dari dahaga gelar, memberikan catatan trofi juara dunia untuk akademi balap Valentino Rossi, hingga dapat keistimewaan nomor #1 di tim Borgo Panigale.
Namun sejatinya bagaimana perjalanan karier seorang Pecco Bagnaia?
Pria yang lahir di Torino Italia mengawali kiprahnya sebagai pembalap sejak kecil dan mencoba peruntungan lewat pembalap junior.
Namanya Pecco Bagnaia mencuat ketika suami Domizia Castagnini berhasil menang kejuaraan European MiniGP.
Capaian itu didapat oleh pembalap Italia pada tahun 2009 silam.
Prestasi apik dari Bagnaia membuat sang rider mencoba naik kasta dengan bermain di Kejuaraan Mediterrania.
Pecco mulai mengarungi kiprahnya dalam gelaran tersebut sejak tahun 2010.
Menariknya, Bagnaia berhasil mengakhiri satu musimnya sebagai runner-up.
Baca juga: 5 Rekor Jorge Martin Juara Dunia MotoGP 2024: Marc Marquez Lewat, Hegemoni Tim Pabrikan Ambyar
Tiga tahun berselang setelah cukup puas bermain di kelas junior, akhirnya Bagnaia kembali naik kelas.
Pembalap yang menggemari klub bola Juventus tersebut akhirnya tembus ke kelas Moto3 tahun 2013.
Bagnaia tahun tersebut menjadi pembalap San Carlo Team Italia.
Tahun 2013 digadang-gadang sebagai tonggak melesatnya karier Bagnaia.
Mengingat pada tahun tersebut momennya bersamaan dengan berdirinya Akademi Balap VR46 milik sang legenda, Valentino Rossi.
Akademi yang bertembat di kota kelahiran Rossi di Tavullia, ranch motor yang dimiliki The Doctor menjadi rumah bagi akademi anyar ini.
Sembari di mentori oleh Rossi, Bagnaia berhasil mencatatkan hasil manis di kejuaraan dunia.
Terutama ketika berada di Moto2 tahun 2018 dia berhasil menyabet gelar juara dunia pertamanya.
Kemudian ketika naik ke kelas premier, Bagnaia langsung bergabung dengan Ducati di tim satelite, Pramac.
Bagnaia kala itu menjadi rekan satu tim Jack Miller di Pramac Ducati.
Sayang, musim perdananya di kelas utama tidak berjalan dengan baik.
Sebagai rookie, Bagnaia tak sekali pun membukukan kemenangan.
Hasil negatif yang ditorehkan Bagnaia bersama Pramac Racing ternyata tak mengurungkan niat Ducati mempromosikannya ke tim utama.
Hengkangnya Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci di pengujung MotoGP 2020 membuat kursi Ducati Lenovo kosong melompong.
Situasi ini membuat Miller dan Bagnaia naik ke tim pabrikan.
Bersama tim pabrikan, Bagnaia nyaris menjadi juara dunia pada tahun 2021.
Tahun berikutnya, Bagnaia sukses menembuskan dosa dan resmi menjadi juara dunia MotoGP 2022.
Musim depannya, rekan senegara Marco Bezzecchi sukses back-to-back juara di MotoGP 2023.
Kini Bagnaia tengah berjuang untuk bisa mengamankan gelarnya lagi tahun 2024.
Profil Francesco Bagnaia
Nama lengkap: Francesco Bagnaia
Nama Panggilan: Pecco Bagnaia
Tempat Lahir: Torino, Italia
Tanggal Lahir: 14 Januari 1997
Usia: 27 tahun
Kewarganegaraan: Italia
Nomor Motor: #63 #1
Tim saat ini: Ducati
Karier Balapan:
Moto3
- San Carlo Team Italia (2013)
- SKY Racing Team VR46 (2014)
- Mahindra Team (2015-2016)
Moto2
- SKY Racing Team VR46 (2017-2018)
MotoGP
- Pramac Racing (2019-2020)
- Ducati (2021-sekarang)
Prestasi Juara
- Juara Dunia Moto2 2018
- Juara Dunia MotoGP 2022
- Juara Dunia MotoGP 2023
(Tribunnews.com/Niken)