I Wayan Warka Terpilih jadi Ketua Umum Institut Karate-Jutsu Indonesia Pordibya Periode 2020-2028
Selain mengagendakan pergantian Ketua Umum, Munas kali ini juga diisi pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
I Wayan Warka Terpilih jadi Ketua Umum Institut Karate-Jutsu Indonesia Pordibya Periode 2020-2028
Wahyu Aji/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perguruan Olahraga Bela Diri Institut Karate-Jutsu Indonesia Pordibya atau Inkatsu Pordibya menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta, Minggu, (1/12/2024).
Munas memutuskan dan menetapkan Laksamana Pertama TNI (Purn) DR. I Wayan Warka, M.M. menjadi Ketua Umum setelah memperoleh suara terbanyak dalam Pleno Pemilihan Ketua Umum.
Selain mengagendakan pergantian Ketua Umum, Munas kali ini juga diisi pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga perguruan, penegasan kembali kebenaran sejarah, dan eksistensi Inkatsu Pordibya.
Selain itu Munas kali ini juga kembali mendesak Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (FORKI) agar segera mengembalikan posisi Inkatsu Pordibya sebagai anggota FORKI.
Permintaan ini merupakan tindak lanjut yang logis setelah Inkatsu Pordibya menang dalam proses hukum di Badan Arbitrase Indonesia (Baori) dan gugatan Perkara Perdata no 654/Pdt.G/2023 di pengadilan Negeri Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Ketua Umum terpilih, Laksamana Pertama TNI (Purn) DR. I Wayan Warka, M.M. mengatakan, agenda paling mendesak dari kepengurusan baru yang dipimpinnya adalah memastikan hasil-hasil Munas ini secara formal diketahui dan dicatat oleh FORKI, termasuk desakan dari peserta Munas yang mengharapkan FORKI mengembalikan kedudukan sah Inkatsu Pordibya di keanggotaan FORKI.
“Inkatsu Pordibya adalah salah satu dari 25 perguruan karate pendiri FORKI. Sejarah mencatat hal itu. Komunitas karate di Indonesia pun mengetahui adanya catatan sejarah itu. Kami yakin perjuangan mengembalikan posisi Inkatsu Pordibya di FORKI akan segera menjadi kenyatakan. Dukungan dari belasan perguruan karate juga menguatkan tekad dan semangat kami. Kami akan segera mengembalikan posisi sah perguran kami di FORKI,” tegas I Wayan Warka.
Acara pembukaan Munas Inkatsu Pordibya di Jakarta ini dihadiri 11 perguruan karate yang mendukung perguruan ini untuk kembali menempati posisinya sebagai anggota FORKI. 11 perguruan itu adalah Perguruan Wadokai, Shoto-Kai, INKAI, INKADO, GABDIKA, GOJUKAI, KEISHINKAN, SHIROITE, SHOKAIDO, KYOKUSHINKAI, dan KKI. Hadir pula anggota Bidang Organisasi FORKI, Shihan DR. Ir. Achmad Falconi.
Musyawarah Nasional Inkatsu Pordibya tahun ini mengusung tema Meneguhkan Tekad, Meraih Kembali Kejayaan dihadiri oleh perwakilan dari 11 kepengurusan daerah, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Kalimantan Timur, dan Bali.
Didirikan di lingkungan TNI Angkatan Laut (TNI AL) pada tahun 1966 dengan nama Bela Diri Pordibya oleh pendiri sekaligus Guru Besar Bela Diri Pordibya, Drs. Soetjipto Pramono. Ia adalah anggota TNI AL yang ditugaskan oleh atasannya mencari bentuk olahraga bela diri untuk membina fisik dan mental anggota TNI AL. Pordibya mempunyai ciri khas berupa penggabungan teknik dan gaya silat, yudo, karate dan jujitsu.