Debut Manis di BWF World Tour Finals 2024, Dejan/Gloria Sebut Mentalitas Berbicara
Komentar Dejan Ferdinansyah/Gloria Widjaja ketika berhasil membukukan debut manis di BWF World Tour Finals 2024.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Komentar Dejan Ferdinansyah/Gloria Widjaja setelah berhasil membukukan debut manis di BWF World Tour Finals 2024, Rabu (11/12/2024).
Dejan/Gloria sukses balas dendam kepada Hiroki Midorikawa/Natsu Saito (Jepang) lewat pertarungan hingga tiga gim setelah pil pahit di Kumamoto Japan Masters 2024 lalu.
Meladeni pertarungan alot pasangan Jepang, Dejan/Gloria mengaku faktor non-teknis seperti mentalitas yang berbicara setelah berhasil menang.
Maklum, turnamen bergengsi level tinggi seperti BWF World Tour Finals 2024 jelas punya tekanan tersendiri bagi kontestan.
Terlebih Dejan/Gloria merupakan debutan di turnamen akhir tahun ini yang jadi andalan di ganda campuran Indonesia.
Untungnya, meskipun harus tertatih-tatih mendapat hasil manis dari utusan Negeri Sakura, Dejan/Gloria setidaknya berhasil mengakhiri duel dengan manis.
Gloria menerangkan bahwa fokusnya masih belum cukup tapi beruntung partnernya, Dejan, mampu membantunya.
"Hari ini terutama buat saya di gim pertama dan kedua, fokusnya masih kurang jadi masih kurang yakin sama permainan saya sendiri. Tapi Dejan bisa cover dengan sangat baik ketika permainan saya kurang enak di depan," terang Gloria megutip PBSI.
Baca juga: Klasemen BWF World Tour Finals 2024 Tunggal Putra Grup B: Jojo Posisi Ketiga, Kunlavut Pucuk
"Tapi Puji Tuhan saya bisa bangkit di gim ketiga, mulai lebih yakin dan percaya dirinya. Tiba-tiba bangun dan berpikir untuk ayo tidak boleh banyak melakukan kesalahan lagi. Momentumnya karena di poin akhir gim kedua saya yang mati jadi dari sana bisa perlahan naik performanya dan lancar sampai akhir."
"Kami merasa faktor non-teknis yang harus benar-benar dijaga untuk persiapan ke laga selanjutnya. Selama ini pekerjaan rumah kami banyak di faktor ini jadi harus dipentingkan," tambahnya.
Dejan yang lebih fokus untuk balas dendam kepada utusan Jepang mengaku langsung 'in' sejak awal laga.
Hal tersebut dibuktikan dengan eksekusi ketika bertanding dengan baik melawan Hiroki/Saito.
"Saat kalah di Kumamoto Masters sebenarnya pola permainan kami sudah benar hanya memang di gim kedua waktu itu ekseskusi terakhirnya tidak pas," jelas Dejan.
"Di sini kami mencoba hal yang sama tapi dengan lebih rapi dan ditambah beberapa variasi pola, tidak terpaku satu pola saja," tandasnya.