Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Regulasi BWF yang Memakan Korban Jadi Sorotan, Greysia Polii Kirim Laporan

Greysia Polii selaku komisi atlet bantu kirim laporan ke BWF setelah regulasi BWF memakan 'korban' selama BWF World Tour Finals 2024.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Regulasi BWF yang Memakan Korban Jadi Sorotan, Greysia Polii Kirim Laporan
Dok. pribadi
Regulasi BWF yang Memakan Korban Jadi Sorotan, Greysia Polii Kirim Laporan ke BWF - Hadiah Diamond Spesial Buat Greysia Polii Saat Pensiun dari Bulutangkis 

TRIBUNNEWS.COM - Regulasi BWF yang baru disorot oleh banyak orang gegara memakan 'korban' khususnya ketika BWF World Tour Finals 2024 berlangsung.

Bahkan sebelum turnamen akhir tahun tersebut bergulir, Viktor Axelsen telah menguliti BWF lebih dulu soal kasus Beiwen Zhang asal Amerika.

Greysia Polii selaku komisi atlet turut serta membantu jajaran atlet dengan mengirimkan laporan via email kepada BWF.

Pengiriman laporan tersebut diungkapkan oleh Greysia Polii lewat twitter pribadinya, @GreysPolii.

"Ya. Kami memang melaporkan ke BWF dengan mengirim email tentang apa yang terjadi minggu lalu dan juga apa yang terjadi pada kasus Viktor & Beiwen," tulis peraih emas Olimpiade Tokyo 2020.

"Komisi Atlet adalah jembatannya saja, KAMI BERSUARA TAPI KAMI TIDAK BISA MENJADI PENENTU."

"Semoga Anda mengerti, dukunglah olahraga kita untuk menjadi lebih baik di masa depan. Terima kasih," tadasnya.

Berita Rekomendasi

'Korban' Regulasi BWF

Regulasi BWF soal perawatan medis terbaru yang mana salah satunya semprotan dingin atau pain killer hanya dapat digunakan pemain/staf medis tim dan selama interval.

Baca juga: Fajar Alfian Keluhkan Aturan Baru BWF soal Penanganan Cedera, Berharap Ditinjau Ulang

Mengutip BWF, dokter Turnamen kini diizinkan untuk memasuki lapangan tanpa arahan dari wasit dalam kasus-kasus yang dicurigai sebagai serangan jantung atau dugaan gegar otak yang disertai pingsan.

Penghapusan jatah semprotan dingin selama pertandingan. Jatah satu semprotan dingin per pemain per pertandingan, yang disediakan oleh Dokter turnamen, ditiadakan.

Selain itu, dokter turnamen tidak akan memberikan semprotan dingin kepada pemain selama interval.

Aturan tersebut diperbarui pada 15 November 2024 lalu tentu sebelum BWF World Tour Finals 2024 berlangsung.

Regulasi BWF yang baru itu justru merugikan atlet lantaran sampai hari ketiga BWF World Tour Finals 2024 sudah ada empat pemain yang mengalami cedera.

Per hari Jumat (13/12/2024) Lee Zii Jia jadi salah satu 'korban' regulasi BWF.

Lee Zii Jia yang tampil mengesankan awalnya berhasil mengalahkan Li Shifeng 22-20 di gim pertama.

Permaian Lee konstan apik hingga langsung memimpin jauh di gim kedua.

Seolah kemenangan Lee sudah di depan mata. Terlebih sejatinya dia sudah memastikan satu tiket semifinal BWF World Tour Finals 2024.

Sayangnya ketika skor 13-5, Lee mengalami masalah pada kaki kirinya yang membuat pergerakannya terhambat.

Di mana posisi saat itu Lee sudah melalui interval gim kedua. Yang artinya ketika Lee mengalami masalah pada kakinya dia sudah melalui masa interval.

Lee Zii Jia Korban Regulasi Aneh BWF
Lee Zii Jia (Malaysia) terkapar kesakitan ketika berhadapan dengan Li Shifeng (China) di BWF World Tour Finals 2024, Jumat (13/12/2024).

Praktis dia tidak di perbolehkan untuk mendapatkan perawatan dari medis.

Tapi kala itu umpiree memberikan kesempatan kepada medis untuk memberikan perawatan.

Sayang, kondisi Lee sepertinya sudah tidak memungkinkan untuk kembali ke performa semula.

Walau sempat memaksakan, Lee tak mampu bergerak banyak hingga poinnya terkejar menjadi 15-11 oleh Shifeng.

Merasa tidak mampu melanjutkan pertandingan, utusan Malaysia akhirnya memutuskan untuk retired.

Tiket semifinal BWF World Tour Finals 2024 milik Lee pun hilang seketika.

Di kasus lainnya ada wakil Indonesia, Fajar Alfian yang bermain di ganda putra ketiban apes imbas aturan baru tersebut.

Fajar Alfian Korban Regulasi Aneh BWF
Fajar Alfian menepi gegara kena ankle di kaki kirinya saat berhadapan dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) di BWF World Tour Finals 2024.

Tepatnya kemarin ketika melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Kamis (12/12/2024).

Selepas interval gim pertama, Fajar melakukan kesalahan ketika mendarat dan membuat ankle kirinya terkilir.

Pasca-insiden tersebut Fajar meminta ijin untuk mengambil jeda ke pinggir lapangan.

Sayang kala itu menurut umpiree Fajar tidak memerlukan perawatan sehingga tidak mendapat perawatan.

Gerakan Fajar pun terbatas dan partnernya Rian Ardianto yang harus pontang-panting mengover permainan.

Baru ketika gim pertama berakhir, Fajar mendapat perawatan ketika dia sudah meringis kesakitan.

Kejadian itu membuat Fajar kecewa dengan BWF dan meminta federasi mengkaji ulang regulasi 'aneh' tersebut.

"Memang sangat disayangkan dengan peraturan medis BWF yang terbaru," kata Fajar mengutip PBSI.

"Untuk insiden cedera seperti saya ini harusnya bisa diberikan pertolongan pertama, semoga aturan ini bisa ditinjau ulang," tandasnya.

Sebelum Fajar, atlet dari kontingen lain juga mengalami hal serupa yaitu ada Aya Ohori tunggal putri Jepang. Kemudian Ren Xianyu (China).

Bahkan Ren sampai memutuskan untuk walkover dari turnamen major tersebut padahal berstatus andalan tuan rumah.

(Tribunnews.com/Niken)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas