Batavia Union Ingin Menjadi Milik Masyarakat Sepakbola Indonesia
Klub konstestan Liga Primer Indonesia (LPI) dari Utara kota Jakarta, Batavia Union telah memperkenalkan skuad intinya kepada publik masyarakat Ibukota
Editor: Toni Bramantoro
CEO Batavia Union Yon Moeis mengatakan pihaknya akan berusaha tumbuh menjadi tim sepak bola yang bersih, dan tentunya menjadi tim yang bisa lebih besar dan luas.
"Kami ingin Batavia untuk seluruh masyarakat Jakarta dan juga masyarakat Indonesia, kami hanya ingin menjadikan sepak bola lebih bersih dan menjanjikan dari berbagai bidang," ungkap Yon Moeis disela-sela perkenalan skuad Batavia Union.
Dikatakan, Batavia FC lahir berawal dari cikal bakal tim yang disiapkan untuk skuad Persitara Jakarta Utara yang dirancang untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama, musim lalu. Skuad bentukan manajemen Persitara dibawah kepimpinan Effendi Anas-ketua umum Persitara musim lalu-akhirnya memutuskan untuk pindah ke LPI di akhir 2011.
Keputusan Effan-panggilan singkat Effendi Anas dilakukan karena pihaknya tidak ingin kembali menikmati uang APBD DKI Jakarta yang saat ini sudah mulai dilarang oleh pemerintah untuk sepak bola.
"Memang sepak bola harusnya tidak menggunakan uang APBD. Kami berharap, sepak bola industri bisa lahir dan Batavia menjadi salah satu pelopor menjadi sepak bola profesional yang kita dambakan,” jelas Yon Moeis
Yon Moeis menambahkan, selain bisa tumbuh besar bersama dukungan suporter, tim yang dilatih oleh Roberto Bianchi itu menginginkan nantinya akan banyak sponsor yang tertarik untuk ikut bergabung dan mendukung eksistensi tim Batavia dalam mengarungi kompetisi LPI.
"Maka dari itu banyak kami undang petinggi-petinggi perusahaan dan stake holder olahraga di Indonesia saat launching tadi (kemarin,Red). Kami akan terus berusaha bersolek, agar kita bisa memberikan bukti bahwa sepak bola bisa tanpa APBD, sepak bola bisa menjadi lebih indah dan sepak bola bisa menjadi sebuah industri yang menguntungkan dari sisi bisnis dan hiburan. Indonesia sudah saatnya menjadikan sepak bola menjadi lahan bisnis yang besar," papar Yon Moeis. (oro)