Bali Devata Siap Redam Persebaya 1927
Bali Devata bertekad membayarnya kala menjamu Persebaya 1927 di Stadion Kapten Dipta, Gianyar
Penulis: Alie Usman
Editor: Toni Bramantoro
"Nggak ada istilah takut, anak-anak sudah siap tempur. Persebaya memang tim besar, tapi bukan berarti tidak bisa dikalahkan," ujar Asisten Pelatih Bali Devata Made “Sony” Kawiarda, Kamis (17/2/2011).
Apalagi Pascal Heije dan kawan-kawan nanti tampil di hadapan pendukung sendiri. Kehadiran “pemain ke-12” itulah yang diharapkan mampu memompa nyali para pemainnya.
Sony sadar mayoritas pemain Persebaya punya kualitas di atas rata-rata, sementara Bali Devata banyak mengandalkan pemain lokal yang minim jam terbang. "Tapi nggak masalah. Kami memang sengaja mengandalkan local boys demi pembinaan jangka panjang," tutur mantan pemain Niac Mitra, Surabaya ini.
Yang melegakan, saat ini pasukannya dalam kondisi siap tempur. Tak satu pun pemain yang cidera atau terkena hukuman larangan bermain. "Pendeknya, kita harus menang," Sony menambahkan.
Di pihak lain, Aji Santoso, pelatih Persebaya 1927, menegaskan timnya siap 100 persen meladeni Bali Devata. Dia berharap John Tarkpor dan kawan-kawan mampu memperagakan apa yang mereka dapat selama latihan terakhir.
Target Persebaya 1927? "Tidak kalah. Tapi kalau menang ya, alhamdulillah, dan anak-anak punya modal untuk itu," tutur mantan bek kiri tim nasional Merah-Putih ini. Aji tak mau meremehkan tim tuan rumah, karena kenyataanya Bali Devata saat ini menghuni peringkat ketiga klasemen sementara Liga Primer Indonesia (LPI), di bawah Persebaya 1927 dan Persema.
"Materi pemain mereka bagus. Ada Ali Parhizi dan Pascal Heije. Pemain lokalnya juga ngotot-ngotot. Pokoknya, Persebaya 1927 harus main maksimal kalau ingin menang," ujar Aji Santoso.
Dua pemain Persebaya 1927, yakni Nico Susanto dan Nurmufid Fastabiqul Khoirot, tengah cidera. Tapi Aji tak risau, karena dia hanya akan menurunkan pemain yang benar-benar siap. Rencananya, Sabtu (19/2) pagi skuad Green Force bertolak dari Surabaya menuju Gianyar, Bali.