Hari Saputra Masuk Batavia Union Siap Tahan Minangkabau FC
Saat ini Batavia Union menduduki peringkat lima klasemen sementara Liga Primer Indonesia (LPI).
Editor: Toni Bramantoro
Tidak ingin puas di urutan lima klasemen sementara, Batavia Union ingin meraih poin penuh saat dijamu oleh klub Minangkabau FC di Stadion Agus Salim, Sabtu (5/3/2011).
Batavia Union memiliki poin 12 hasil dari tujuh kali main. Sedangkan calon lawannya, Minangkabau FC memiliki poin tujuh hasil dari tujuh kali main.
Melihat torehan poin, sudah dipastikan tuan rumah Minangkabau FC bakal tampil habis-habisan saat berjibaku dengan Batavia.
"Kans kita untuk terus berada di papan atas harus terus kita jaga. Melawan Minangkabau juga kami ingin poin penuh,” ungkap Manajer Operasional Batavia Unin Ridjaldi
Ridjaldi berharap, dengan kemenangan maupun hasil imbang yang diraih anak asuhnya bisa mengkatrol posisi Batavia untuk terus merangsek ke papan atas.
"Kami juga berharap tim-tim kompetitor kami terjegal dipertandingan lainnya," jelas Ridjaldi yang juga mantan pemain Diklat Ragunan, Jakarta itu.
Saingan Batavia Union di papan atas saat ini adalah Persema Malang, dengan poin 17 dari tujuh kali main. Semarang United poin 15 dari enam kiali main, Bali Devata poin 14 dari tujuh kali main dan Persebaya 1927 poin 13 hasil dari enam kali main. Target Batavia Union untuk meraih poin penuh bisa saja terjadi.
Batavia Union dipastikan memiliki kekuatan di barisan pertahanannya. Hal itu menyusul setelah makin tune in-nya pemain anyar Batavia yakni Hari Saputra. Mantan pilar Timnas Indonesia itu merupakan pemain terakhir yang masuk kedalam skuad Batavia di perhelatan LPI ini.
"Di dua pertandingan ini, Hari memperlihatkan permainan yang baik. Dia bisa bertanggung jawab di posisinya," kata Wanderley asisten pelatih Batavia Union.
Hari Saputra merupakan mantan pemain Persikota Tangerang. Kendati umurnya sudah mencapai angka 30-an, namun pemain yang berposisikan libero itu tetap dipercaya pelatih Roberto Bianchi sebagai starting line up disetiap pertandingan tim pecahan Persitara Jakarta Utara itu.