Komang Beri Bali Devata Kemenangan atas Solo FC
Bali Devata FC sukses mengamankan tiga poin kandang dengan menggebuk Solo FC, 1-0, dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI)
Editor: Toni Bramantoro
Gol satu-satunya tuan rumah disumbangkan pemain gaek, Komang Adnyana, pada menit ke-84. Bali Devata bisa saja unggul 2-0 andai tendangan salto Ilija Spasojevic tidak dimentahkan kiper Solo, Aleksandar Vrteski, yang tampil gemilang.
Laga yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton itu berjalan lambat. Meski sama-sama menerapkan permainan terbuka, namun kedua tim tampaknya tidak mau ceroboh melakukan penyerangan.
Bali Devata yang mengandalkan trio Ilia Spasojevic, Ali Fahrezi, dan Jun Nee Bok lebih banyak menekan lewat umpan-umpan silang langsung ke gawang. Namun, tidak ada yang membuahkan gol.
Penjagaan ketat Solo FC yang digalang Sergey Livtinov dan kawan-kawan tak mampu ditembus oleh barisan penyerang tuan rumah. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Hujan yang mulai turun pada babak kedua membuat permainan jadi lambat dan tidak terpola. Alhasil, hingga menit ke-80 kedua tim belum juga berhasil memecah kebuntuan.
Gol baru lahir empat menit kemudian lewat sundulan Komang Adnyana, meneruskan umpan lambung Mulki Alifa Hakim dari sektor kanan pertahanan Solo FC. Gol eks pemain timnas futsal Indonesia itu sontak disambut gemuruh suporter tuan rumah.
Ketinggalan 0-1, Solo FC berusaha meningkatkan tekanan lewat striker tunggal Zarko Lazetic, yang disokong lima pemain tengah. Tapi, hingga pertandingan berakhir, upaya itu tidak membuahkan hasil.
"Babak pertama memang agak lambat, tapi kami tetap bersyukur anak-anak bisa mengamankan tiga poin," tutur Manajer Bali Devata, Made Raymond, usai pertandingan.
Dengan tambahan tiga poin, Bali Devata kini melesat ke peringkat kedua klasemen sementara, di bawah Persema Malang. Kedua tim sama-sama mengantongi 17 poin, namun Bali Devata kalah dalam produktivitas gol. Selain itu, Persema baru menjalani tujuh laga, sementara Bali Devata telah menjalani delapan pertandingan.
Di lain pihak, Kesit Budi Handoyo tidak terlalu kecewa dengan kegagalan timnya mencuri poin dari Gianyar. Menurut CEO Solo FC itu, permainan berjalan imbang, dan timnya juga beberapa kali menciptakan peluang emas.
Misalnya, tendangan Zarko Lazetic dan Dian Fahrudin yang melesat sedikit di atas gawang lawan.
"Kami kecolongan pada menit-menit akhir akibat miskomunikasi pemain belakang. Mereka agak lengah sehingga celah itu dimanfaatkan oleh pemain lawan yang datang dari lini kedua," jelasKesit Budi Handoyo.
Hasil pertandingan lain: MK Padang 1-1 Batavia Union.