PSM vs Medan Chiefs: Medan Ngotot Menang di Makasar
Tak ada tim yang tidak bisa dikalahkan. Begitu keyakinan Medan Chiefs yang akan menjalani laga tandang di Stadion Andi Matalatta
Editor: Toni Bramantoro
Sihar Sitorus, CEO Medan Chiefs, mengakui melawan PSM tidak akan mudah.
"Mereka tim kuat, persiapannya matang, dan pemainnya bagus-bagus. Tapi, anak-anak tidak boleh setengah-setengah. Kami sudah kepalang basah datang jauh-jauh dari Medan," tutur Sihar Sitorus, Kamis (10/3/2011).
Melawan PSM juga akan dijadikan tim yang diarsiteki Jorg Steinebruner ini sebagai tes karakter bagi para pemain.
Sihar ingin Aun Carbiny dan kawan-kawan tidak kalah sebelum bertanding melawan tim sekuat apa pun, termasuk PSM.
"Kalau gentar duluan, ya percuma kita main," cetusnya.
Dia mengakui tuan rumah merupakan tim kuat, baik dari sisi kolektivitas maupun kemampuan individu para pemainnya. Andi Oddang dan Richard Knopper, duet penyerang tuan rumah, adalah dua nama yang patut diwaspadai.
"Kita tidak akan terfokus pada dua pemain itu saja. Seluruh pemain PSM kita anggap berbahaya. Mereka dapat menciptakan celah yang setiap saat bisa mengubah situasi," Sihar mengingatkan.
Tapi, bukan berarti Medan Chiefs akan tampil bertahan. Sebaliknya, tim yang bermarkas di Lubuk Pakam, Deli Serdang, ini akan memasang tiga ujung tombak sekaligus, yakni Abdelhadi Lakkad, Bryan Bono Brard, dan kapten timnas Singapura, Shahril Ishak.
Medan Chiefs, yang disebut-sebut sebagai salah satu tim calon juara Liga Primer Indonesia (LPI), pekan lalu melibas Manado United 2-1 di Stadion Klabat, Manado. Abdelhadi Lakkad memborong dua gol dalam pertandingan yang berlangsung ketat itu.
"Kemenangan di Manado itu membuat kepercayaan diri pemain meningkat. Mudah-mudahan itu tetap terjaga saat main di Makassar nanti," harap Sihar.
Medan Chiefs kini bertenger di peringkat lima klasemen sementara LPI dengan poin 14, hasil empat kali menang, dua kali seri, dan sekali kalah. Sedangkan PSM Makassar kali terakhir (Minggu, 6/3/2011) menundukkan Tangerang Wolves 2-0 di Tangerang.
Hasil positif itu sekaligus meredakan kecaman terhadap pelatih Wilhelmus Rijsbergen. Wim, panggilan akrab pelatih asal Belanda itu, mampu memenuhi keinginan pecinta sepakbola Makassar yang memang menginginkan poin penuh di kandang lawan. Pasalnya, dari enam laga sebelumnya, tim Juku Eja baru sekali menang. Itu pun di kandang sendiri, saat melawan Aceh United, Minggu (30/1/2011).
PSM kini mengoleksi 10 poin, dan menempati peringkat 9, atau naik dua tingkat dari urutan sebelumnya.