TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur Bontang FC, Udin Mulyono menuding PSSI telah menggelapkan proses pengiriman undangan menghadiri kongres PSSI 26 Maret mendatang. Tudingan itu sendiri merupakan buntut belum diterimanya surat undangan PSSI ke meja Bontang FC, sebagai salah satu pemilik hak suara.

Menurut Udin Mulyono, pihaknya sangat kecewa terhadap sikap PSSI yang dinilainya penuh trik dan intrik tersebut. Sikap trik dan intrik ini seharusnya tidak layak diterapkan dalam keorganisasian sepakbola yang mengusung fair play. Udin menilai, penggelapan proses menuju kongres dan keterlambatan mengirimkan Peraturan Organisasi mengindikasikan bobroknya PSSI.

"Saya sangat menyesalkan PSSI belum menyampaikan surat undangan kongres ke Bontang FC. Kami, seluruh pengurus Bontang FC telah menandatangani suatu kesepakatan dalam menentukan suara di kongres nanti. Tapi sampai sekarang belum ada undangan," ujar Udin Mulyono, Rabu (23/3/2011) kemarin.

Bontang FC sebagai salah satu pemilik hak suara PSSI mengaku, satu suara milik mereka telah sepakat untuk mendukung George Toisutta-Arifin Panigoro. Jika ternyata belum juga ada kepastian mereka diundang atau tidak, mereka menganggap hal itu merupakan kelicikan PSSI yang berupaya menghalangi suara selain untuk Nurdin Halid datang ke kongres.

"Ini awal dari kelicikan PSSI. Ini kebobrokan PSSI. Dari sini saja sudah kelihatan PSSI mau bermain. Ini saya kira dalangnya Nugraha Besoes. Biang keroknya dia. Saya berani menantang dia sebagai biang keroknya," ujar Udin Mulyono geram.