Agum Gumelar: Pertaruhan Terakhir Akhir Juni
Agum Gumelar bersama Joko Driyono kembali menginjakan kaki di Indonesia
Penulis: Alie Usman
Editor: Toni Bramantoro
Laporan wartawan Tribunnews.com, Alie Usman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pukul 18.30 WIB, sore tadi, Agum Gumelar bersama Plt Sekjen PSSI, Joko Driyono kembali menginjakan kaki di Indonesia. Terlepas dari adanya kontroversi selama Agum berada di Zurich, Swiss, misinya membawa Indonesia agar terhindar dari sanksi FIFA, bisa dikatakan berhasil. (Padahal, FIFA sendiri tidak menggagendakan sanksi untuk Indonesia.Red).
Namun, tugas Agum Gumelar bersama Komite Normalisasi tidak begitu saja tuntas sepulangnya dari Swiss. Agum Gumelar kini dihadapkan dalam situasi yang sangat menentukan. Tanggal 30 Juni mendatang, Komite Normalisasi harus bisa menyelenggarakan kongres kembali untuk mencari kepengurusan PSSI yang baru.
Menurut Agum Gumelar, kongres mendatang merupakan pertaruhan terakhir dalam mempertahankan eksistensi PSSI dan sepakbola Indonesia dalam percaturan dunia. Jika gagal, secara otomatis Indonesia akan mendapatkan suspend dari pemilik otorita tertinggi sepakbola dunia, FIFA.
"Kongres ini adalah taruhan terakhir, dan itu harus berjalan sukses. Mulai senin, komite Normalisasi PSSI akan bekerja keras mempersiapkan penyelenggaraan kongres," ujar Agum Gumelar setibanya dari bandara, Jumat (3/6/2011).
Agum Gumelar dan Komite Normalisasinya bakal tancap gas mempersiapkan kongres. Mulai Senin lusa, mereka sudah kembali disibukan mengatur jadwal kongres, serta kembali menyeleksi para pemilik suara PSSI, serta menyiapkan undangan kongres. Agum tentunya bakal kembali mendapatkan persoalan dalam menyiapkan hal tersebut ditengah kondisi PSSI yang belum stabil.
Menurut mantan Ketua Umum PSSI, dan juga mantan Menteri Perhubungan tersebut, Komite Normalisasi akan melakukan rapat perdana persiapan kongres pada Senin (6/6) lusa. Agum menegaskan, agenda kongres hanya memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI, dan tidak ada agenda lain selain tiga hal tersebut.
"Agendanya hanya memilih Ketua, Wakil Ketua Umum dan Exco PSSI. Kongres biasa memang empat tahunan, tapi kali ini beda. Yang empat tahunan itu kongres biasa. Namun, kali ini kongres luar biasa," ujar Agum Gumelar.