TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Peserta kongres PSSI pada 30 Juni mendatang akan mendapat pengawalan dari prajurit keraton, serta didampingi putra dan putri Solo. Hal ini dikatakan Wali Kota Surakarta Joko Widodo.

Menurut Joko, pihaknya akan mengedepankan kebudayaan, sehingga para peserta kongres diharapkan selalu dalam kondisi kepala dingin, tidak seperti yang terjadi di Jakarta pada 20 Mei lalu.

Ditambahkan, sebelum pelaksanaan kongres, peserta akan diberikan suguhan kirab budaya. Bahkan, peserta kongres juga bisa ikut untuk mewakili daerahnya masing-masing. Mereka akan dikawal prajurit keraton.

“Sebagai tuan rumah kongres PSSI, kami akan lebih mengedepankan budaya. Diharapkan, peserta kongres bisa mengikuti kegiatan ini, dan dapat berpikir dengan kepala dingin demi memajukan sepakbola Indonesia,” ujar Joko.

“Kalau ada peserta kongres yang mau usul atau bicara, dia akan didampingin putra-putri Solo yang memakai batik. Melalui cara ini, diharapkan peserta kongres bisa berpikir dengan tenang dalam menyelesaikan kemelut di tubuh PSSI.”

Joko juga optimistis kongres tidak akan mengganggu agenda lain yang digelar di saat bersamaan. Kongres PSSI ini bertepatan dengan konferensi Kota Layak Anak Asia-Pasifik pada 30 Juni hingga 1 Juli.