Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Majukan Tanggal Kongres PSSI Antisipasi Deadlock Jilid II

kekhawatiran Indikasi terjadinya deadlock jilid II Kongres PSSI kian menguat. Pemilik suara tetap ngotot Toisutta-Panigoro bisa maju

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Majukan Tanggal Kongres PSSI Antisipasi Deadlock Jilid II
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Peserta Kongres PSSI melihat bangku pimpinan yang telah kosong usai penutupan kongres di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2011). Kongres tersebut gagal atau tidak menghasilkan apapun karena tidak tercapainya kesepakatan antara peserta kongres dan Komite Normalisasi PSSI. (tribunnews/herudin) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Meski FIFA telah berkali menegaskan pelarangan empat nama, termasuk George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP), untuk maju dalam calon ketua Umum PSSI periode mendatang, Sebagian pemilik suara PSSI tetap bertekad mendukung GT-AP dalam kongres pemilihan ketua umum PSSI di Solo pada 30 Juni mendatang.

"Kami menjunjung tinggi aturan kongres. Namun, Komite Banding versi Ahmad Riyadh telah mengesahkan Arifin Panigoro dan George Toisutta. Kami mayoritas pemilik suara mendukung keputusan tersebut," jelas Sekretaris Umum Pengurus Provinsi NTT Lambertus Tukan, Selasa (7/6/2011). Seperti dilansir kompas.com,Lambertus Tukan mengklaim, kelompoknya merupakan mayoritas pemilik suara PSSI.

Hal itu kian membuncahkan kekhawatiran akan deadlock jilid II seperti yang terjadi pada Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta. Buntunya kongres tanpa menghasilkan keputusan apapun saat itu juga disebabkan pembahasan kongres hanya berkutat pada permasalahan pelarangan majunya GT-AP.

Seolah menguatkan indikasi itu, Lambertus yang juga juru bicara Gerakan Reformasi Sepak bola Nasional Indonesia (GRSNI) meminta agar Komite Normalisasi memajukan kongres PSSI dari semula 30 Juni 2011 menjadi sepekan sebelumnya. Alasannya? Agar jika kongres kelak menemui jalan buntu lagi, ada toleransi waktu untuk menyelesaikannya.

"Jika tetap tanggal 30, takutnya kongres berjalan seperti 20 Mei lalu tanpa ada keputusan yang jelas. Ini harus diantisipasi sejak awal,"ujar Lambertus Tukan.

Dikutip dari soccer, ia juga meminta agar kongres nantinya  bukan disebut sebagai kongres luar biasa seperti yang disebutkan Ketua KN, Agum Gumelar, selama ini. Seharusnya hanya kongres biasa. Sebab, dalam statuta PSSI, kongres luar biasa hanya dilakukan jika ada permintaan dari komite eksekutif, atau sebagian besar pemilik sah suara PSSI.

Adapun Kongres PSSI pada 30 Juni di Solo mendatang mengagendakan pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif. Terkait itu, FIFA kembali menegaskan bahwa Arifin, Toisutta, Nurdin Halid, dan Nirwan Bakrie tidak boleh ikut dalam kongres.

BERITA TERKAIT

Direktur Pengembangan dan Asosiasi FIFA Thierry Regenass menyatakan alasan pelarangan tersebut karena keempat orang itu berpotensi memecah belah PSSI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas