Pimpin Kongres, Pak Agum Gumelar Jangan Seperti Pimpin Batalion
Kelompok 78 berupaya membawa agenda soal kompetisi LPI dalam pembahasan di Kongres PSSI yang dijadwalkan 9 Juli 2011
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok 78 berupaya membawa agenda soal kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) dalam pembahasan di Kongres PSSI yang dijadwalkan 9 Juli 2011. Namun agenda ini bakal pupus jika Ketua Komite Normalisasi (KN) PSSI, Agum Gumelar berkeras menganggap kongres ke depan adalah kongres luar biasa.
"Yang kami perjuangan pertama soal statuta PSSI. Lalu soal kongres ini bukan kongres luar biasa karena merupakan lanjutan dari kongres terdahulu," jelas anggota Kelompok 78 Saleh Ismail Mukadar, kepada Tribunnews.com, Rabu (15/6/2011).
Tak hanya mengusung calon ketua umum dan wakil ketua PSSI, Kelompok 78 menginginkan agar Kompetisi LPI diakui sebagai kompetisi yang resmi dalam wadah PSSI. LPI melarang para peserta kompetisi menggunakan dana milik negara (APBN/APBD) untuk menjalankan klub sepakbola.
Namun jika kongres 9 Juli 2011 dianggap sebagai forum kongres luar biasa maka agenda yang dimunculkan hanya soal pemilihan Ketua dan pengurus PSSI. Forum bisa membahas berbagai agenda jika dianggap sebagai kongres biasa. Menurut Saleh Kongres PSSI membutuhkan agenda pembahasan yang lebih luas, tak hanya pemilihan ketua.
Tapi bisa saja agenda soal LPI dimasukkan dalam pembahasan kongres jika peserta kongres sebagai pemegang kedaulatan tertinggi PSSI menghendaki demikian. "Akan susah kalau pak Agum memosisikan sebagai komandan batalion bukan sebagai pemimpin rapat," kata Saleh yang juga Ketua Umum Persebaya 1927, salah satu peserta kompetisi LPI.
Sebelum terkait pencalonan Kubu Kelompok 78 pemilik suara Kongres PSSI optimistis calon yang mereka dukung George Toisutta dan Arifin Panigoro akan memenangkan pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua PSSI dalam kongres ke depan. Ini dengan catatan, FIFA memastikan memperbolehkan keduanya dicalonkan dalam forum tertinggi PSSI.
"Kalau George Toisutta boleh maju, maka bukan lagi kelompok 78 tetapi akan menjadi kelompok 90. Karena pemilik suara yang lain akan ikut bergabung, mereka pasti kembali mendukung kami," kata Saleh.