Ketua Umum PSSI Harus Digaji Tinggi Agar Tidak Korupsi
Ketua Umum PSSI periode mendatang, harus mendapatkan gaji yang tinggi dan jaminan kesejahteraan hidup.
Penulis: Alie Usman
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI), Taufik Jursal Effendi berpendapat, siapapun yang akan menjadi Ketua Umum PSSI periode mendatang, harus mendapatkan gaji yang tinggi dan jaminan kesejahteraan hidup.
Menurutnya, hal itu harus diwujudkan agar ke depan seorang Ketua Umum PSSI tidak perlu lagi mengatur skor pertandingan, kongkalingkong dengan dengan wasit, hingga bermain dengan proyek-proyek yang membawa bendera PSSI.
Tak hanya itu, jika gaji Ketua Umum PSSI tinggi, kemungkinan adanya penggelapan dana, baik dari FIFA, AFC, maupun hasil penjualan tiket bisa diminimalisir. Namun jika gaji Ketua Umum PSSI standar, maka jangan heran jika tren negatif tersebut terus terulang.
"Harusnya Ketua Umum PSSI dibayar dengan gaji yang tinggi. Sesuai dengan kerja dia yang harus total dan maksimal, secara profesional gajinya juga harus tinggi. Jika sudah begitu, dia tidak perlu mengatur skor, menyuap wasit dan lainnya untuk memperkaya diri," ujar Taufik Jursal Effendi.
Menurut Taufik Jursal Effendi, jika nantinya setelah diberikan gaji tinggi dan kesejahteraan yang mencukupi namun masih saja korupsi, itu berarti figur dari Ketua Umum PSSI tersebut harus segera diganti. Sebab secara logika, jika sistem sudah jalan, dan membayar secara profesional Ketua Umum PSSI dengan standar tinggi, seharusnya korupsi tak lagi terjadi.
"Jika sudah digaji tinggi, terus juga dapat fasilitas serta kesejahteraan tapi masih juga korupsi, berarti itu kembali ke orangnya. Yang jelas, sistem itu harus jalan dulu. Membayar gaji tinggi untuk menuntut Ketua Umum PSSI bekerja total," ujar Taufik Jursal Effendi.