Penanya di Kongres Diapit Putri Solo
tata cara pertanyaan dalam kongres luar biasa PSSI di Solo pun dilakukan dengan khusus.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Wali Kota Solo Joko Widodo secara khusus mengajak semua pihak mengingat kembali visi misi pendiri PSSI Suratin, yang secara luhur ingin membangun persepakbolaan tanah air.
"Pada tahun 1938, Suratin menyatakan pondasi sepakbola nasional agar memperhatikan tiga hal utama, yakni pergerakan dan perjuangan, kerukunan, serta jangan goyah saat ada rintangan," ujarnya saat acara makan malam bersama seluruh stakeholder PSSI dan calon ketua umum dan wakil ketua umum PSSI, di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Jumat (8/7/2011).
Untuk itu, Jokowi menyatakan optimismenya terhadap kesuksesan kongres besok. Pasalnya, dia akan menawarkan konsep kongres yang berbudaya.
"Kami sudah menawarkan diri menjadi tuan rumah. Jadi untuk pelaksanaan kongres besok, kami sudah sangat siap, 100 persen siap," paparnya.
Selain itu, Jokowi menawarkan hal baru, yakni dengan mengusung konsep kirab yang sangat berbudaya. Selain itu tata cara pertanyaan pun dilakukan dengan khusus.
"Jadi nanti kalau ada yang akan bertanya, diberikan microphone dan diapit oleh Putra dan Putri Solo. Jadi kami harap itu bisa meredam emosi penanya kalau mau marah," tuturnya.
Ketua KN Agum gumelar menambahkan, dirinya sama sekali tidak menginginkan kongres nanti mengalami kegagalan lagi. Untuk itu, dia meminta semua pihak agar bekerkasama untuk menyukseskan pemilihan ketua umum, wakil, dan komite eksekutif.
"Agenda utama kongres langsung memilih ketua umum, wakil, dan komite eksekutif," tutunya.
Mengenai jumlah calon yang dinilai banyak, yakni 18 pasang, Agum berujar hal itu menjadi bukti bahwa banyak anak bangsa yang peduli dengan persepakbolaan nasional. Menurutnya, semua harus disikapi secara positif.
Dia berpesan, semua pihak harus berbesar hati dalam menerima hasil kongres nanti. Setiap pemilihan, pasti hanya ada satu pihak yang terpilih.
"Semua harus bisa bersiap secara mental. Semua harus diterima dengan rasa syukur. Semua harus sportif dan lapang dada. Sedangkan yang terpilih harus melaksanakan amanat dengan sungguh-sungguh," katanya.
Yang tak kalah penting adalah, bagi yang terpilih nanti harus berpikir bagaimana memajukan persepakbolaan tanah air. Bukannya memikirkan masa depan partai atau kepentingan lain.
Ketua KONI/KOI Rita Subono berharap agar semua pihak bisa mengedepankan persatuan dalam menentukan masa depan persepakbolaan nasional. Kongres memang tidak akan memuaskan semua pihak, untuk itu harus ada yang berbesar hati menerima keputusan.
"Siapapun nanti yang terpilih harus didukung semua pihak," pintanya.