Timnas Indonesia Optimistis Ulang Memori 2007
Pasukan Garuda harus bersiap mengalahkan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (6/9/2011) besok malam.
Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Komang Agus Ruspawan dan IWan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PUBLIK Tanah Air sangat berharap Timnas Indonesia bangkit dari kekalahan telak atas Iran pada laga perdana Pra-Piala Dunia 2014 zona Asia Grup E di Teheran. Kini Pasukan Garuda harus bersiap mengalahkan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (6/9/2011) besok malam.
Bahrain bukan tim kacangan. Pada Piala Dunia 2010, negara Arab ini nyaris lolos ke putaran final di Afrika Selatan. Langkah mereka terhenti pada babak playoff melawan wakil Oceania, Selandia Baru.
Berdasarkan ranking terbaru FIFA untuk bulan Agustus 2011, posisi Bahrain pun berada cukup jauh di atas Indonesia. Al-Ahmar (Si Merah) --julukan Bahrain-- menempati ranking 101 sedang Tim Merah Putih ranking 131.
Namun Pasukan Garuda pantas percaya diri menghadapi Bahrain. Bambang Pamungkas dkk memiliki memori indah saat sukses mengalahkan Bahrain 2-1 di Stadion Gelora Bung Karno pada laga pertama penyisihan grup Piala Asia 2007.
Di hadapan 60.000 penonton ketika itu, Budi Sudarsono dan Bambang menjadi pencetak gol kemenangan untuk Tim Merah Putih. Satu gol balasan Bahrain dicetak Mahmood Abdulrahman.
Sebagian pemain yang tampil di Piala Asia 2007 masih memperkuat Timnas Indonesia. Mereka adalah Muhammad Ridwan, Richardo Salampessy, Firman Utina, Bambang, Eka Ramdani, Supardi, dan Markus Haris Maulana.
Sementara dari skuad Bahrain yang kembali dibawa ke Jakarta kali ini, setidaknya ada tiga nama yang sempat merasakan keganasan Pasukan Garuda di stadion angker Gelora Bung Karno. Di antaranya bek Abdulla Al Marzooqi, gelandang Hussain Baba dan Mahmood Abdulrahman, serta striker Ismail Abdullahatif.
Berbekal memori Piala Asia 2007 tersebut, Budi Sudarsono yang tak lagi membela Tim Merah Putih, memiliki keyakinan Firman Utina dkk bisa kembali memukul mundur Bahrain.
"Bahrain tim kuat. Mereka pernah masuk playoff Piala Dunia 2010. Terlepas dari itu, sebenarnya Indonesia ketika bertemu dengan tim-tim dari Arab selalu bisa mengimbangi, apalagi melawan Bahrain. Saya tidak khawatir dan Insya Allah besok menang," kata Budi kepada Tribunnews, Minggu (4/9/2011).
Striker Sriwijaya FC ini pun mengimbau agar pengalaman mengalahkan Bahrain di Piala Asia bisa "dipakai" oleh tim asuhan Wim Rijsbergen. "Itu merupakan pengalaman berharga," tukasnya.
Dengan dukungan suporter Indonesia yang luar biasa, Pelatih Timnas Indonesia Wim Rijsbergen juga yakin tim asuhannya bisa memetik poin penuh untuk membuka peluang lolos ke putaran keempat Pra-Piala Dunia 2014 zona Asia.
"Kita punya suporter yang banyak dan luar biasa. Ini akan menjadi modal penting untuk meraih kemenangan," ujar Wim, yang menargetkan sapu bersih poin di kandang.
Dilihat dari persiapan Bahrain menghadapi Pra-Piala Dunia 2014 ini, peluang Indonesia untuk memetik kemenangan cukup terbuka. Menurut Pelatih Bahrain, Peter Taylor, persiapan mereka sangat minim, terutama dalam hal pemilihan pemain.
Pelatih asal Inggris itu belum lama ditunjuk sebagai pelatih. Ia belum sempat memantau pemain sehingga pemain yang masuk ke dalam skuad Bahrain bukan berdasarkan hasil pilihannya. Ia mendapatkan nama pemain berdasarkan rekomendasi federasi sepakbola Bahrain (BFA).
"Saya belum pernah melihat pertandingan di Liga Utama Bahrain. Saya hanya melihat pertandingan tim Olimpiade, dan dari tim ini saya memasukkan empat pemain," kata Taylor dilansir Al Bilad.
Taylor tampaknya masih kesulitan meramu timnya menjadi kekuatan tangguh. Buktinya, pada laga pertamanya Bahrain ditahan 0-0 oleh Qatar. Padahal mereka bermain di kandang.
Skuad Bahrain tiba di Jakarta pada Sabtu (3/9/2011) malam. Kemarin mereka sudah melakukan latihan ringan. "Saya sudah mengumpulkan informasi mengenai Indonesia. Saya menaruh respek 100 persen," ungkap Taylor.