Wim, Katanya Mau Jadikan Indonesia Barcelona? Mana?
Kekalahan memalukan yang diraih Indonesia atas Qatar dalam laga pra kualifikasi Piala Dunia makin memperburuk
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Prawira
Laporan Wartawan Tribunnews.com: Husain Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekalahan memalukan yang diraih Indonesia atas Qatar dalam laga pra kualifikasi Piala Dunia makin memperburuk performa timnas senior Indonesia sejak ditangani pelatih Wim Rijsbergen. Di bawah kendali Wim, tim Merah Putih tak sekalipun meraih kemenangan dengan poin nihil.
Dibantai Iran 3-0 pada matchday pertama, duka Indonesia terus berlanjut hingga ke tanah air saat kalah 2-0 dari Bahrain pada mathday kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Belum sempat luka kedua terobati, pasukan Garuda kembali menelan kekalahan atas Qatar 2-3 pada pertandingan yang berlangsung di depan publik sendiri. Matcday keempat kondisi Indonesia makin parah, bertandang ke markas Qatar, Timnas Garuda kembali dicabik-cabik dengan skor 4-0.
Kini harapan masyarakat Indonesia untuk melihat Merah Putih mentas di Piala Dunia sirna sudah. Menyisakan dua pertandingan lagi, dengan jumlah poin nol membuat peluang Indonesia tertutup. Lalu siapa yang harus bertanggung jawab atas kegagalan total timnas ini?
Sebagai pelatih, Wim tentunya harus mempertanggungjawabkan kinerja buruk yang telah ditorehkannya di empat pertandingan Pra Kualifikasi Piala Dunia. Janji Wim saat pertama kali ditunjuk sebagai arsitek timnas bahkan bisa dikatakan jauh panggung dari api.
Pelatih asal Belanda ini dalam setiap kesempatan selalu menyatakan akan menjadikan timnas Indonesia seperti Barcelona. Namun ungkapan itu sepertinya hanya janji muluk belaka dan hanya angin surga yang tak pernah terlihat realisasinya.
Alih-alih mau menjadikan Indonesia tim yang tampil menyerang, Wim bahkan membuat pondasi permainan Indonesia yang sebelumnya telah dibangun dengan bagus di ajang AFF Cup 2010 kembali hancur berantakan.
Di bawah sentuhan Wim, karakter permainan Indonesia jadi hilang. Tidak ada lagi ciri khas permainan atraktif dengan kerjasama satu dua seperti yang terlihat di AFF lalu. Bahkan gawang Indonesia kebobolan 12 gol dengan hanya memasukkan dua gol. So, mana janjimu Wim?