Bepe: Tanpa Gelar di Timnas, Saya Adalah Generasi Gagal
Prestasi buruk yang diraih tim nasional senior Indonesia di Pra Piala Dunia membuat orang mulai berpikir harus ada regenerasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prestasi buruk yang diraih tim nasional senior Indonesia di Pra Piala Dunia membuat orang mulai berpikir harus ada regenerasi di tubuh pasukan Wim Rijbergen.
Beberapa pemain veteran yang menghuni skuad timnas senior dinilai sudah layak diganti dengan para pemain juniornya. Salah satunya yang dinilai sudah habis masanya adalah sang kapten, Bambang Pamungkas.
Beberapa pihak menyebutkan, Bambang seharusnya sudah memberikan kesempatan kepada yang muda untuk meneruskan perjuangannya. Tetapi sang pemain menegaskan dirinya akan terus bermain selama dibutuhkan.
"Saya sebenarnya juga berpikir bahwa tidak ada pemain nasional selamanya. Pada Piala AFF lalu saya sempat berpikir itu akan jadi akhir karier saya di tim nasional, namun nyatanya saya tetap dipanggil," kata Bambang kepada wartawan, Senin (14/11/2011).
"Saya pribadi tak akan pernah mundur dari timnas, karena ini adalah kehormatan, sebuah apresiasi besar atas hal yang telah membuat saya akhirnya berada di sini. Ini bentuk apresiasi saya terhadap sepak bola jadi saya tak akan mundur dari timnas," lanjutnya.
Bambang mengatakan, dirinya hanya akan berhenti membela timnas jika sang pelatih yang memintanya. "Ketika pelatih bilang, 'Bambang terima kasih atas kerja samanya', itu berarti karier saya di timnas selesai. Saya tak pernah tahu kapan hal itu terjadi," jelasnya.
Bambang sendiri sudah hampir 12 tahun membela timnas. Jika nanti diturunkan saat Indonesia bermain melawan Iran, Bambang akan memainkan laga ke-92-nya bersama tim nasional. Sebuah perjalanan panjang Bambang bersama timnas yang ia nilai penuh suka dan duka, juga tanpa gelar.
"Namun sampai sekarang masih saya kejar. Selama 12 tahun saya bersama timnas Indonesia, tak ada satu pun gelar penting yang bisa saya persembahkan. Saya pernah menulis dalam buku dan blog saya, dengan lantang mengatakan jika saya tak berhasil mempersembahkan gelar untuk Indonesia, maka saya adalah generasi yang gagal. Saya konsisten dengan hal itu," jelas pemain asal Salatiga tersebut.