Real Madrid vs Barcelona, Momentum Mourinho
Jose Mourinho hanya memenangi satu pertandingan dalam tujuh laga El Clasico sejak menangani Real Madrid pada 2010 lalu.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM - Jose Mourinho hanya memenangi satu pertandingan dalam tujuh laga El Clasico sejak menangani Real Madrid pada 2010 lalu. The Special One telah kalah empat kali dan dua kali mampu menahan imbang saat berhadapan dengan Barcelona, tim besutan Pep Guardiola.
Musim lalu di tahun pertamanya bersama El Real, pelatih vokal asal Portugal itu beralibi masih dalam tahap adaptasi dengan pasukan Madrid yang diisi para pemain bintang. Kini setelah memasuki tahun kedua, alibi itu tentu tak berlaku lagi.
Mourinho sudah mampu membuat skuad Madrid lebih kuat. Dan inilah momentum The Special One untuk meraih kemenangan murni saat dia bersama timnya melakoni ritual tahunan El Clasico melawan Barcelona dalam laga lanjutan Liga Primera Spanyol di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (11/12) dinihari.
Mourinho seakan telah sangat faham dengan kekuatan besar yang dimiliki skuad sebelumnya setelah satu tahun bersama Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. Fokus utama Mourinho musim ini diprediksi pada masalah mental dan motivasi para pemainnya.
"Jika memori melayani saya dengan sangat baik, musim lalu kami kalah dari Barcelona setelah menghadapi Ajax. Tapi saat ini kami merasa lebih percaya diri dan sangat kuat. Kami tim yang lebih bagus dari musim lalu," kata Mourinho dalam situs resmi Real Madrid, kemarin.
Ungkapan Mourinho itu menjadi pertanda sekaligus sinyal ancaman bahwa pelatih arogan itu telah sangat siap menghadapi tantangan Barcelona. Kepercayaan diri itu muncul tentu setelah melihat performa pasukannya yang makin solid dengan impresivitas serangan tinggi.
Madrid saat ini belum terkalahkan dan bahkan selalu meraih kemenangan di 15 pertandingan di semua kompetisi. Termasuk 10 kali kemenangan beruntun di La Liga dengan mencetak 57 gol dan hanya kebobolan sembilan gol.
Stabilitas dan impresivitas penampilan Madrid itu tentu harus diakui karena adanya perpaduan antarpemain di semua lini yang pondasinya sudah dibangun sejak tahun pertama Mourinho menginjakkan kaki di Santiago Bernabeu.
Mou tidak mengubah sistem operasional cara bermain timnya dengan tetap memakai formasi 4-2-3-1. Ada dua pilihan striker, Karim Benzema dan Gonzalo Higuian. Dengan kebijakan memasang satu striker, dua penyerang ini terpaksa harus saling bergantian.
Namun siapapun yang tampil, keduanya sama-sama on fire dan selalu rajin mencetak gol. Benzema telah mencetak 17 gol dan Higuain 14 gol.
Mourinho juga memiliki barisan lini kedua yang sangat menunjang untuk menjadikan Madrid tim yang kuat menyerang dari segala arah. Dari sisi sayap kiri dan kanan ada mega bintang dunia, Ronaldo dan Angel di Maria, yang sama-sama memiliki kecepatan.
Ronaldo, jangan diragukan lagi sepakterjangnya dalam urusan membobol gawang lawan. Pemain Terbaik Dunia 2008 ini telah mengoleksi 26 gol musim ini dan diprediksi akan kembali menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi Spanyol musim ini.
Kekuatan lini tengah itu belum lagi ditambah dengan dukungan dari gelandang cerdas, Mesut Oezil. Gelandang asal Jerman itu tidak hanya sering memanjakan para pemain depan untuk mencetak gol melalui umpan-umpan akuratnya.
Madrid setidaknya memiliki empat senjata tajam di lini depan dan tengah yang semuanya telah sangat siap membobol gawang Barcelona. Mourinho melengkapi stabilitas timnya dengan memasang dua gelandang berkelas dunia, Sami Khedira dan Xabi Alonso.