Djohar Bantah Sebut Pemain Senior Terkontaminasi Mafia
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin membantah menyebut ada pemain timnas senior terkontaminasi dengan praktek mafia pertandingan.
Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin membantah telah menyebut ada pemain timnas senior Indonesia yang terkontaminasi dengan praktek mafia pertandingan.
Hal tersebut disampaikan Djohar Arifin menyusul adanya pemberitaan yang menyebut alasan PSSI memilih pemain timnas U-23 plus senior dalam laga kualifikasi Piala Dunia putaran III Grup E, Zona Asia melawan tuan rumah Bahrain yang berkesudahan dengan skor 10-0.
"Pernyataan itu saya bantah. Saya tidak pernah ngomong seperti itu," tegasnya, Jumat (2/3/2012).
Djohar mengatakan, apa yang muncul di media tersebut tak ubahnya hanya fitnah.
"Hati kecil saya merenung. Mudah-mudahan ini ibadah karena ini fitnah. Bagaimana perasaan mereka (pemain) yang membaca itu," ujarnya.
"Bertambah lagi fitnah hari ini kepada saya. Mudah-mudahan pemain senior bisa tabah," terangnya.
Sebelumnya, dikabarkan melalui salah satu media online, alasan Djohar yang tidak memakai pemain senior dan yang bermain di Indonesia Super League (ISL). Menurutnya, PSSI hanya mau memainkan pemain yang legal dan sesuai dengan aturan organisasi.
"Kita tidak bisa lagi mengharapkan pemain-pemain senior. Mereka semua mafia karena sudah terkontaminasi dengan cara-cara dan ulah pengurus PSSI lama, yang suka seenaknya sendiri mengatur pertandingan," ujar Djohar di Dubai International Airport saat bertemu salah satu pimpinan media online, Kamis (1/3/2012).
Mendengar bantahan Djohar, pimpinan media online bernama Muchlis Hasyim memberikan keterangan bahwa apa yang tertulis di medianya adalah hal yang benar.
Melalui sambungan telepon, Muchlis mengaku bertemu Ketua Umum PSSI itu setelah pulang dari umroh. "Saya memperkenalkan diri kepada Djohar Arifin," katanya.
Alhasil, ia menanyakan tanggapan Djohar terkait kekalahan 10-0 dari Bahrain. "Dia bilang tim kita dikerjai wasit. Bagaimana bisa terkena kartu merah di menit ke-3," bebernya.
"Saya di 1 K sementara Djohar di 1 J, karena di sampingnya kosong saya lanjut ngobrol di sampingnya. Dia izinkan. Kemudian saya melanjutkan obrolan dalam hal ini ya wawancara juga. Saya tanya alasannya kenapa tidak memainkan timnas senior ketika lawan Bahrain kemarin,"
"Dia bilang, itu resiko perubahan yang mau kami buat. Kami membiarkan para pemain dari usia muda, karena beberapa pemain senior timnas sudah terkontaminasi mafia pertandingan selama ini," terang Muchlis.