Korea Selatan U23 vs Jepang U23: Takhta Asia
Selain sentimen permusuhan klasik, panasnya duel kedua negera juga dikobarkan dengan hasil di babak semifinal sebelumnya
Editor: Yudie Thirzano
HUBUNGAN politik Korea Selatan (Korsel) dengan "saudara tuanya" Jepang memang membaik dalam beberapa dekade terakhir. Namun, ketika kedua negara bertemu di ajang olahraga, khususnya di lapangan sepakbola, sentimen permusuhan itu seakan tak pernah padam, dan masih terus menggelora.
Api permusuhan itu bakal kembali memanas di Stadion Millenium, Cardiff saat Ksatria Taeguk - julukan Korsel- menantang Samurai Biru -julukan Jepang- dalam perebutan medali perunggu Olimpiade, Sabtu (11/8/2012) dini hari.
Selain sentimen permusuhan klasik, panasnya duel kedua negera juga dikobarkan dengan hasil di babak semifinal sebelumnya.
Jepang yang sudah unggul terlebih dulu, harus rela dipukul balik Meksiko 1-3 hingga gagal ke final. Demikian juga Korsel yang sempat tampil menawan di 20 menit awal, akhirnya harus gigit jari dibantai Brasil 0-3 di babak semifinal.
Pastinya, baik Jepang maupun Korsel kini akan tampil bak macan terluka. Samurai Biru coba mengulangi sejarah 44 tahun lalu ketika menjadi negara Asia pertama yang naik podium -meraih medali perungu- di cabang sepakbola di Olimpade Meksiko 1968. Sedang Ksatria Taeguk ingin menjadi negara Asia kedua yang meraih medali. Dari sembilan kali berpartisipasi di Olimpiade, selama ini mereka selalu pulang dengan tangan hampa.
Pertarungan di Millenium Stadium ini juga sekaligus untuk menentukan, siapakah di antara kedua negera yang sejatinya jadi penguasa takhta sepakbola di Asia.
Salah satu momen persaingan yang paling diingat antara kedua negara adalah ketika saling berebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002. Ketika akhirnya FIFA memutuskan kedua negara jadi penyelenggara tuan rumah bersama, perhatian pun tertuju pada siapa yang akan lebih berprestasi, Jepang ataukah Korsel.
Hasilnya, semua tahu, Jepang lolos ke 16 besar untuk pertama-kalinya, Namun Korsel lebih digjaya dengan menumbangkan Spanyol, dan Italia untuk sampai ke babak semifinal.
Namun bagaimana pun, "perang" di London menjadi ajang balas dendam Korsel pada Jepang setelah mereka kalah tragis dalam adu penalti di semifinal Piala Asia 2011. Itulah kekalahan pertama tim ginseng dari negeri matahari tersebut sejak 2005 lalu.
Kedua tim datang ke Olimpiade dengan catatan yang solid. Jepang kalah hanya sekali selama babak kualifikasi, sementara Korea Selatan tak terkalahkan dalam 14 pertandingan terakhir. Korsel tampil luar biasa ketika mengalahkan tuan rumah Inggris Raya di perempatfinal, sebelum diempaskan Brasil di semifinal, yang menjadi kekalahan pertama mereka sejak Maret 2011. Demikian juga Jepang yang secara meyakinkan menggilas Mesir 0-3 sebelum dihabisi Meksiko 1-3, yang menjadi kali pertama gawang mereka dibobol lawan di ajang olimpiade kali ini.
(Tribunnews/den)
Simak ulasannya di Tribun Jakarta Digital Edisi Jumat Pagi 10 Agustus 2012
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.