Poin Kesepakatan dalam Rapat JC di Kuala Lumpur
PSSI menyambut positif hasil perundingan Joint Committee (JC) yang dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9/2012).
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)
menyambut positif hasil perundingan Joint Committee (JC) yang
dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9/2012).
Pertemuan itu dihadiri oleh delapan anggota Joint Committee dari PSSI
dan KPSI, Ketua AFC Task Force for Indonesia, Pangeran Abdullah,
Sekjen AFC Dato Alex Soosay, Direktur Keanggotaan AFC, James Johnson
dan Sekjen PSSI Halim Mahfudz.
Pangeran Abdullah dalam pengantar menjelang perundingan menjelaskan
bahwa FIFA Association Committee akan bersidang 24 September.
"AFC Task Force yang menerima amanat dari FIFA untuk membantu mencari
solusi damai bagi kemelut persepakbolaan diminta untuk melaporkan
progress report berikut kendala dan tantangan yang dihadapi dalam
penerapan MOU. Kami meminta semua pihak mengedepankan kepentingan
nasional dan fokus pada intisari pelaksanaan MOU,"ujar Pangeran
Abdullah dalam rilis yang diterima wartawan.
Dalam rapat yang berlangsung di ruang Cobalt 2, Hotel Ritz Carlton,
Kuala Lumpur, tercapai beberapa butir kesepakatan yang mencakup
beberapa item:
1. Rekonsiliasi Liga Profesional
JC sepakat untuk menetapkan batas waktu unifikasi liga profesional
pada 2014. Musim kompetisi 2013 dianggap sebagai fase pra-kualifikasi
yang memperbolehkan IPL dan ISL bergulir secara paralel. Mengenai
detail format dan teknis dari proses unifikasi diserahkan kepada 2
anggota JC, yaitu Joko Driyono dan Widjajanto
2. Pengembalian 4 Komite Eksekutif
Joint Committee bersepakat mengembalikan posisi 4 Komite Eksekutif
yang telah dipecat oleh Komite Etik PSSI kepada kedudukannya semula.
JC meminta Sekjen PSSI, Halim Mahfudz untuk merumuskan prosedur
pengembalian 4 Komite Eksekutif dan melaporkannya segera kepada JC dan
AFC Task Force for Indonesia
3. Tim Nasional Indonesia
AFC Task Force for Indonesia menegaskan bahwa AFC dan FIFA hanya
mengakui 1 Tim Nasional di bawah kendali PSSI. AFC meminta supaya JC
membantu mengharmoniskan Tim Nasional Indonesia sehingga terbangun tim
yang tangguh untuk berkompetisi di level internasional
4. Revisi Statua PSSI
JC menunjuk badan pekerja sendiri yang dianggotai oleh Saleh Ismail
Mukadar dan Catur Agus Saptono dari PSSI, dan Hinca Panjaitan dan
Togar Manahan Nero dari KPSI untuk merumuskan revisi statuta PSSI.
Badan pekerja ini memiliki tugas melaporkan progres hasil kerjanya
kepada JC dan menyampaikannya dalam Kongres PSSI untuk memperoleh
pengesahan revisi Statuta PSSI
5. Kongres PSSI
JC sepakat menyelenggarakan Kongres PSSI sebelum akhir tahun 2012
sebagaimana diamanatkan dalam MOU. PSSI melalui Sekretaris Jenderal
diminta untuk menyiapkan teknis penyelenggaraan kongres kepada JC.
Agenda kongres akan dikonsultasikan untuk memperoleh persetujuan AFC
dan FIFA.
Di akhir pertemuan Pangeran Abdullah menegaskan AFC Task Force akan
memantau dengan seksama progress dari penerapan kesepahaman yang telah
dicapai dalam rapat JC di Kuala Lumpur.
"Saya berharap agar dukungan yang diberikan oleh AFC kepada
saudara-saudara kami di Indonesia bisa menjadi basis untuk membangun
sepakbola di tanah air. Potensi sepakbola Indonesia yang begitu besar
harus menjadi tujuan utama dalam menjalankan tugas sebagai JC,"ujar
Pangeran Abdullah.
Ketua JC Todung Mulya Lubis mengatakan, bahwa JC bersama-sama dengan
para pihak yang terkait akan menindaklanjuti isi pertemuan di Kuala
Lumpur.
"Saya berharap supaya semua pihak mengedepankan kepentingan nasional
Indonesia. Jangan membesar-besarkan perbedaan yang ada. JC harus
menjalankan fungsi untuk mengharmonisasikan pemangku kepentingan
sepakbola di Indonesia untuk mencapai amanah dan tujuan
MOU," tambahnya.