PSSI Minta Kick Off LPI dan LSI Bersamaan 9 Februari 2013
PSSI meminta semua kompetisi baik di bawah pengelolaan PT Liga Indonesia dan LPIS untuk menyesuaikan dengan jadwal kompetisi PSSI.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menegaskan bahwa organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin itu memiliki yurisdiksi di dalam mengatur dan mengorganisasi semua kegiatan sepakbola di tanah air.
"Kami meminta kepada seluruh klub di Indonesia untuk kembali di bawah yurisdiksi PSSI. Mereka harus kembali mengikuti semua aturan yang diterapkan oleh PSSI,"tutur Sekjen PSSI, Halim Mahfudz ditemui di Kantor PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Jakarta, Kamis (27/12/2012).
Halim Mahfudz mengatakan, karena yurisdiksi berada di bawah PSSI, maka PSSI meminta semua kompetisi baik di bawah pengelolaan PT Liga Indonesia (PT LI) ataupun PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) untuk menyesuaikan dengan jadwal kompetisi PSSI.
"Mengenai hal ini kami akan mengirimkan surat kepada PT LI dan LPIS besok Jumat. Untuk menyesuaikan kick off kompetisi menjadi tanggal 9 Februari 2013. Kalau kompetisi yang dimulai Januari kita minta untuk disesuaikan,"katanya.
PT Liga Indonesia telah menjadwalkan untuk melangsungkan kompetisi ISL mulai 5 Januari 2013. Serangkaian persiapan telah dilakukan untuk menggelar salah satu kompetisi tertinggi di Indonesia itu.
Langkah yang diambil oleh PSSI menurut Halim Mahfudz, dilakukan supaya pelaksanaan pertandingan sepakbola dijalankan sesuai aturan.
"Apabila pertandingan sepakbola tidak sesuai aturan maka, kekhawtiran FIFA nanti bisa terjadi hal yang tidak jujur dalam pelaksanaan prosedur sepakbola di Indonesia. Termasuk kekhawatiran FIFA yaitu pengaturan skor,"ujarnya.
Apabila klub peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh PSSI, maka Halim Mahfudz mengaku, status hukuman untuk klub-klub yang pernah dijatuhkan dengan sendirinya kalau mereka ikut maka skorsing itu gugur.
"Kalau tidak ikut maka PSSI akan meninjau kembali apakah skorsing diperpanjang atau diperberat,"imbuhnya.
Mengenai Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) selaku induk federasi dari klub-klub peserta kompetisi ISL, Halim Mahfudz menegaskan, apabila ada pihak-pihak lain yang mencoba melakukan peran itu maka tidak akan diakui oleh FIFA dan AFC.
"Ini sesuai dengan surat FIFA kepada Menpora tertanggal 26 November 2012 yang menyatakan bahwa PSSI berhak mengorganisasi dan mengatur semua kegiatan sepakbola di Indonesia,"tambahnya.
Sebelumnya, PSSI secara resmi telah mengirimkan surat resmi berupa hukuman kepada 32 klub, 14 klub peserta kompetisi ISL dan 18 klub Divisi Utama yang bermain di kompetisi di luar PSSI dalam hal ini kompetisi Indonesian Super League dan Divisi Utamanya yang dikelola PT Liga Indonesia.
Keputusan skorsing ini dikeluarkan oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI, yang menghukum 32 klub tersebut dengan hukuman diberhentikan sementara (skorsing) dari keanggotaan PSSI dan tidak diperkenankan mengikuti seluruh kegiatan yang terkait dengan yuridiksi PSSI serta kehilangan keanggotaannya selama setahun.