Surat FIFA Bisa Selesaikan Masalah Sesuai Jadwal
Pemerintah diharapkan turut serta dalam penyelesaian polemik persepakbolaan nasional dan bukan dikatakan sebuah intervensi.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menegaskan, pihaknya belum akan mengumumkan isi surat dari FIFA karena terlebih dahulu akan dibahas di kalangan internal.
"Surat langsung dari Blatter (Presiden FIFA) sudah saya pegang, tetapi isinya belum bisa diumumkan sekarang," kata Roy Suryo usai penandatangan Deklarasi "Gerakan Daulat Bersepada" di Yogyakarta, Sabtu (16/2/2013).
Sebelumnya, dalam wawancara dengan sebuah televisi swasta Indonesia, Jumat (15/2/2013), Roy Suryo mengatakan, pihaknya sudah mendapat surat dari FIFA. Isinya, FIFA memberi kewenangan kepada pemerintah Indonesia untuk ikut menyelesaikan persoalan sepak bola di negeri ini. Namun, katanya, itu akan ia umumkan pada Senin (18/2/2013).
Meski belum diumumkan secara resmi, Menpora sedikit memberikan keterangan terkait dengan isi surat, di antaranya adalah langkah-langkah yang akan menjadi kunci bagi pihak Kemenpora untuk menyelesaikan kekisruhan yang terjadi pada persepakbolaan nasional. Dalam surat tersebut, kata dia, pemerintah diharapkan turut serta dalam penyelesaian polemik persepakbolaan nasional dan bukan dikatakan sebuah intervensi.
"Maka, kita akan bahas dulu di kalangan internal. Setelah itu baru dibicarakan dengan PSSI maupun KPSI (Komite Penyelamatan Sepak Bola Indonesia) dan diumumkan secara resmi langkah pemerintah," katanya menambahkan.
Dengan adanya surat ini diharapkan proses penyelesaian polemik persepakbolaan nasional bisa tuntas sesuai dengan jadwal.
Ditanya sampai kapan batas waktu penyelesaian polemik berdasarkan surat baru dari FIFA per Kamis (14/2/2013) itu, politikus Partai Demokrat ini mengaku tidak ada perubahan. Batas akhir penyelesaian polemik tetap 20 Maret mendatang.
"Maka, kita harus bergerak cepat. Kami akan terus melakukan komunikasi baik dengan semua pihak yang terkait dengan masalah ini," kata lulusan Fisipol UGM itu.
Ditanya keberadaan Badan Tim Nasional (BTN), Roy Suryo belum bisa menjelaskan dengan detail. Hanya saja pria asal Yogyakarta itu menegaskan jika timnas perlu ditangani secara khusus agar semua pemain terbaik yang ada saat ini bisa terakomodasi.
"Apa pun namanya yang penting sepak bola Indonesia bersatu dan bisa membangun timnas yang kuat," kata pengganti Andi Mallarangeng itu.
Jika polemik persepakbolaan nasional tidak bisa diselesaikan tepat waktu maka Indonesia terancam sanksi tegas dari FIFA berupa pembekuan. Dampaknya Timnas tidak bisa berpartisipasi pada kegiatan di dunia internasional.