Kontrak Tak Jelas, Pemain PSMS IPL Sepakat Mogok Latihan
Langit mendung yang memayungi Mes Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur, Medan seolah bertaut dengan wajah kusut
TRIBUNNEWS.COM - Langit mendung yang memayungi Mes Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur, Medan seolah bertaut dengan wajah kusut masai skuat PSMS Medan versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo, Senin (4/3/2013) kemarin sore. Tak seperti biasanya, Saktiawan Sinaga dan kawan-kawan tak melakoni latihan. Mereka terlihat hilir mudik di depan Gedung PSMS Medan.
Hujan deras memang mengguyur Kota Medan, namun bukan karena itu aktivitas latihan reguler ditiadakan. Seluruh pemain berembug dan mencapai kesepakatan untuk vakum latihan dalam batas waktu tidak ditentukan. Hal itu berkaitan erat dengan ketidakpastian nasib pemain atas kontrak resmi yang tak kunjung diterima. Kesepakatan itu disampaikan kepada tim pelatih untuk kemudian diteruskan pada pengurus pimpinan Benny Harianto Sihotang.
Asisten pelatih Edy Syahputra mengaku bingung dengan kondisi terkini. Ia menyebutkan wajar pemain mengambil keputusan demikian. Namun di sisi lain, ia tak bisa mengalamatkan kesalahan kepada pengurus. Ia menunjuk PSSI dan operator kompetisi, PT LPIS sebagai biang keladi problem yang tersebut.
"Genap sudah dua minggu, sejak kami diundang pengurus untuk membicarakan kepastian kontrak. Hari ini (kemarin) pemain mempertanyakan janji pengurus lewat saya. Saya sendiri sudah kontak Wakil Manajer Tim, Julius Raja dan Ketua Umum Benny Sihotang tapi belum ada titik terang," katanya saat berbincang dengan Tribun Medan (TRIBUNnews.com Network) di pelataran Gedung PSMS Medan.
Ia menyebutkan langsung berkomunikasi dengan ketum karena manajer tim tidak menjawab panggilan komunikasi. "Saya nggak ada niat melangkahi manajer tim. Secara prosedur seharus ke Bu Yohana dulu, selaku manajer tim. Saya sudah kontak berulang kali telepon beliau, tapi nggak diangkat," lanjutnya.
"Nah, pak ketum bilang ke saya kalau dia akan mempertemukan kami dulu dengan walikota Medan. Tapi enggak tahu kapan dan apa agendanya. Beliau bilang sehabis pemilukada 7 Maret. Saya sudah sampaikan ini pada pemain, pada prinsipnya mereka mau tapi mereka agak sungkan kalau toh pertemuan itu enggak ada juga solusi yang dihasilkan. Kalau hanya sekadar perkenalan, ya buat apa juga," imbuhnya.
Karena itu pula, Edy tak berdaya meluluskan permintaan pemain. "Mereka minta untuk tidak latihan dulu sampai titik terang soal kontrak ada. Saya hanya berpesan kepada mereka kalau saat tak latihan bersama, sebagai pemain profesional tetaplah jaga kondisi. Pemain enggak salah, tapi saya juga nggak bisa salahkan pengurus. Ini kan buntut dari ketidakjelasan manager's meeting dari PSSI atau PT LPIS. Bingung lah," ucap pelatih berlisensi A nasional ini.
Edy mengharapkan PSSI dan PT LPIS bisa peka dengan situasi yang melanda klub-klub, termasuk PSMS Medan. "Harapan saya jangan mundur. Kalau bisa jadwal kompetisi tidak secara lisan tapi tulisan biar bisa jadi pegangan," ucapnya.
Begitupun ia berharap agar pengurus bisa melakukan tindakan untuk mengatasi situasi rumit tersebut. "Kan ada 109 pengurus, tapi yang kerja atau yang mau tahu hanya segelintir saja. Harapan saya bisa bertindaklah. Soalnya, saya juga sudah buat program, kalau begini situasinya, sangat mengganggu kesiapan tim," katanya.
Gelandang enerjik, Donny Fernando Siregar yang ditemui di tempat terpisah membenarkan pemain mencapai kesepakatan untuk vakum latihan dulu. "Kalau untuk menjumpai walikota enggak ada masalah bang, tapi kalau enggak ada solusi buat apa. Bagi kami pemain, yang terpenting adalah kejelasan nasib kami soal kontrak. Kami akan tunggu seminggu lagi," tandasnya.