TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tewasnya suporter Persegres Gresik United (GU) yang mengenakan kaus Bonek (sebutan suporter Persebaya), ketika hendak menyaksikan pertandingan Persegres lawan Arema Malang di Gresik pada kompetisi Liga Super Indonesia (LSI), Rabu (7/3/2013), jadi perhatian serius manajemen Persebaya Divisi Utama (DU). 

Persebaya DU kembali menyuarakan permintaan supaya saat lawan tuan rumah Deltras Sidoarjo, Jumat (22/3/2013) tidak dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang.

Manajer tim Persebaya DU Bambang Pramukantoro menuturkan, pihaknya sudah melayangkan surat ke PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Divisi Utama, supaya pertarungan tidak digelar di Malang.

"Suasananya sekarang lagi memanas, saya minta supaya PT Liga Indonesia bisa meninjau ualang pertandingan di Malang. Ini demi mengindari hal-hal yang tidak memungkinkan," sebut Bambang, Jumat (8/3/2013).

Bambang mengaku, surat yang dilayangkan manajemen Persebaya DU belum mendapat jawaban dari PT Liga Indonesia. Pihaknya hanya bisa menunggu sikap dan jawaban dari pengelola kompetisi.

Mantan manajer tim sepak bola Jatim di PON 2012 Riau mengusulkan,
pertandingan lawan The Lobster dihelat di luar Malang. Manajenen Persebaya DU mengusulkan laga dua tim tetangga itu di Gresik atau
Bangkalan. "Saya kira dua tempat itu (Gresik dan Bangkalan) lebih aman. Ini demi kepentingan dan kemanan bersama," harap Bambang.

Sejatinya derby sesama Jatim itu dijadwalkan pada Sabtu (2/3/2013) lalu. Tapi, pertandingan tersebut tidak mendapat ijin dari Polres Sidoarjo dengan alasan kemenanan. Karena tidak mendapat izin dari polisi, PT Liga Indonesia akhirnya memutuskan pertandingan kedua tim ditunda jadi Jumat (22/3/2013).

"Saya berharap PT Liga Indonesia bisa memahami kondisi tekini," ucap Bambang.

Sebelum lawan Deltras, Uston Nawawi dkk terlebih dulu melakoni home di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjamu Perseba Super Bangkalan, Sabtu (16/3/2013). Pertarungan tersebut direncanakan dihelat pada aktu malam hari karena ada siaran live TV. (fathkul alami/surya)