PSSI Sumut Legowo Terima Setengah Suara
Tiga hari jelang Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret mendatang verifikasi masih bermasalah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Tiga hari jelang Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret mendatang verifikasi masih bermasalah. Dua surat keputusan terkait daftar voter bernomor. sama SKEP/32/JAH/III/2013 beredar. Surat itu ditandatangani langsung oleh ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husin.
Permasalahan menyasar khusus verifikasi 18 pengurus provinsi. Ke-18 Pengprov PSSI yang dimaksud adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara
Terkhusus Pengprov PSSI Sumut, berdasarkan pernyataan pers pada 8 Maret Anggota Tim Verifikasi, Sefdin Syaifudin menyatakan Kamaluddin Harahap yang berhak mewakili Sumut. Keputusan voter bernomor SKEP/32/JAH/III/2013. Belakangan disebut Sumut dapat jatah setengah-setengah suara.
Uniknya, berdasarkan rapat komek yang dipimpin Sihar Sitorus, Farid Rahman, Bob Hippy, dan Tuti Dau pada 7 Maret dengan no SK yang sama, Sumut hanya diwakili Darwin Syamsul sebagai voter Solo yang sah.
Menanggapi kesimpangsiuran tersebut, kubu Darwin Syamsul menggelar temu pers di sekretariat PSSI Sumut, Jalan Sekip Baru, Medan. Wakil Ketua, Julius Raja mengatakan pihaknya sudah memeroleh undangan resmi bernomor 528/PGD/23/III-2013 perihal Undangan Kongres Luar Biasa. Surat itu diteken oleh Sekjen PSSI Hadiyandra.
"Surat ini sebagai bukti bahwa PSSI pimpinan Darwin Syamsul diundang secara resmi. Kami memandang ini sebagai upaya penyatuan atas dualisme yang berlarut-larut. Kami tak mempermasalahkan kalau sebelumnya hanya kubu seberang (Kamaluddin Harahap, red) yang diloloskan. Yang terpenting kami diterima dan ini buktinya," kata King, sapaan akrabnya dihadapan sejumlah wartawan.
Lantas bagaimana dengan mekanisme suara? "Kami akan memenuhi undangan lebih dulu, selanjutnya terserah PSSI dan Menpora. Kami harus ikuti apa yang digariskan. Ini demi menyelamatkan sepakbola Indonesia dari banned FIFA," lanjutnya.
Bagaimana sekiranya hanya mendapat jatah setengah suara? "Sampai saat ini belum ada disampaikan kepada kami apakah jatah voter itu setengah-setengah atau satu. Kalaupun harus demikian akan kami ikuti. Karena prinsipnya adalah bagaimana mengakhiri dualisme," ucapnya.
King juga mengurai kronologis terpilihnya Darwin. " Saat Ketua PSSI Sumut Risudin meninggal, ia digantikan oleh Idrus Djunaedi yang menjabat Plt. Saat Kongres Solo, Sumut diwakili Idrus sebagai voter dan Erwis Pauja Lubis sebagai pendamping. Pulang ke Medan, dilakukanlah Musprovlub yang memilih Darwin Syamsul. Jadi yang layak sebagai voter sebenarnya adalah Darwin," bebernya.
Sedikit berbeda pandangan, Ketua Biro Kompetisi Pengprov PSSI Sumut, Halim Panggabean justru mengecam PSSI jika sampai terjadi pembagian suara. "Kalau diundang dua, maka itulah buruknya PSSI," katanya dengan nada suara meninggi. (Tribun Medan/raf)
Baca juga: